SUKABUMIUPDATE.com - SMK atau Sekolah Memengah Kejuruan Teknika Cisaat Kabupaten Sukabumi memastikan tidak ada siswanya yang terlibat dalam tindak pidana pembunuhan pelajar di Karangtengah Cibadak, pada Sabtu dini hari lalu 8 Oktober 2022. Ini setelah pihak SMK memastikan dari 7 pelaku yang sudah diringkus dan mengkonfirmasi penyidikan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Hal ini ditegaskan pihak sekolah yang berada di jalan raya Veteran Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi dalam pernyataan klarifikasi dan hak jawab resmi yang diterima redaksi sukabumiupdate.com, Jumat 14 Oktober 2022.
Baca Juga :
"Menindaklanjuti peristiwa di Cibadak yang mengakibatkan salah seorang pelajar SMK Sukabumi meninggal dunia sehingga mengundang berbagai pemberitaan, statement dan komentar di media yang menyebutkan adanya keterlibatan siswa SMK TEKNIKA Cisaat , maka dari itu kami gunakan hak jawab kami melalui media hari ini Jumat 14 Oktober 2022," tulis surat yang dikirim oleh Kepala SMK Teknika Cisaat, H. Asep Yusuf Aziz.
Menurut Asep Yusuf Aziz, klarifikasi ini berdasarkan fakta hasil konfirmasi dari pihak berwajib pada hari Selasa 11 Oktober 2022. Dimana Wakil kepala sekolah dan staf bidang kesiswaan SMK Teknika menemui penyidik Polsek Cibadak. "Polsek Cibadak dan bertemu dengan Kanit Reskrim Ipda Usman “jelasnya.
Dari hasil konfirmasi tersebut, dipastikan tidak ada siswa SMK Teknika Cisaat yang terlibat dalam peristiwa tersebut, lanjut Asep Yusuf Aziz. Pihak sekolah juga mengkonfirmasi hal ini kepada Penyidik Polres Sukabumi pada hari Kamis 13 OKtober 2022.
"Kepala sekolah, staf kesiswaan dan Wakil kepala sekolah Bidang Humas SMK TEKNIKA Cisaat bertemu Unit PPA Satreskrim Polsek Sukabumi. Dari sana kami mendapat fakta bahwa tidak ada siswa SMK Teknika yang terlibat dalam peristiwa tersebut," beber Asep Yusuf Aziz.
"Sementara yang terlibat justru beberapa siswa aktif dari SMK lain yang berada di luar kecamatan Cisaat. Kamipun berharap bagi sekolah yang memang ada oknum siswanya terlibat dalam peristiwa tersebut sebaiknya jujur sebagai bentuk tanggung jawab moral di dunia Pendidikan," sambungnya.
Untuk itu, ucap Asep Yusuf Aziz, SMK Teknika Cisaat mengajak semua sekolah baik yang terlibat ataupun tidak untuk berkoordinasi dan melakukan tindakan preventif untuk mencegah tawuran antar pelajar. Seperti patroli bersama saat jam pulang sekolah seperti yang sudah pernah dilakukan sejak tahun 2013.
Juga melakukan pemantauan aktif pada semua akun media sosial siswa sehingga diharapkan dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai bentuk komitmen SMK TEKNIKA Cisaat dalam usaha menjaga keamanan dan ketertiban, ungkap Asep Yusuf Aziz, pihak sekolah tidak mentolelir siswa yang melanggar aturan, terutama tawuran, "Siapapun itu tanpa terkecuali kami kembalikan ke orang tuanya."
Selanjutnya SMK Teknika Cisaat menghimbau kepada semua pihak untuk bijak dan cerdas dalam penyebaran informasi, berstatment atau berkomentar di media sosial. Jangan sembarangan apalagi menyebut nama tanpa fakta dan data yang akuntabel dan akhirnya dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.
"Bagi siapapun yang terlanjur menyebar informasi, bersatment dan berkomentar yang sudah merugikan Lembaga kami maka kami tunggu klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka di media. Jika tidak atau bahkan masih melakukan hal tersebut diatas maka kami akan menempuh jalur hukum sebagaimana mestinya," pungkas Kepala SMK Teknika Cisaat H. Asep Yusuf Aziz.
Seperti diberitakan sebelumnya, 7 anak muda diringkus tim gabungan Polres Sukabumi dan Polsek Cibadak dua hari pasca pembunuhan pelajar salah satu SMK di Cibadak, pada 8 Oktober 2022 lalu. Dari ketujuh pelaku ini, 4 sudah berstatus alumni dan siswa drop out, tiga masih tercatat sebagai pelajar aktif salah satu SMK swasta di Kabupaten Sukabumi.