SUKABUMIUPDATE.com - Bangunan Daerah Irigasi (DI) Cihonje di Kampung Cihonje, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, ambruk. Warga menyatakan, pembangunan daerah irigasi tersebut baru rampung dibangun satu minggu ke belakang.
"Perbaikan irigasi Cihonje diperkirakan baru selesai satu mingguan. Saya tahu ambruk dinding pada Rabu siang tadi," kata warga Desa Pabuaran yang enggan disebutkan namanya, Rabu (12/10/2022).
Dia menyatakan, tak tahu pasti lebar dan tinggi dinding yang ambruk. “Diperkirakan mencapai panjang 4 - 5 meter, dengan ketinggian sekitar 5 meteran," terangnya.
.
Joko Kendil menjadi sorotan karena ia berjalan dengan begitu cepat tanpa alas kaki. Tak hanya itu, banyak yang menyebut bahwa pria tersebut menaiki macan putih saat sedang berkelana.
.
Ia pun kerap berpenampilan nyentrik dengan pakaian khas warna hitam dan caping berwarna hijau. Karena keunikannya tersebut, ia sering diserbu oleh warga yang berjumpa dengannya.
.
Kisah Joko Kendil turut dibagikan dalam tayangan YouTube Sinau Hurip yang diunggah beberapa waktu lalu. Saat itu ia tengah dalam perjalanan dari Pati ke Gunung Muria.
.
Nama Joko Kendil baru-baru ini viral di media sosial. Ia adalah seorang musafir pria yang bepergian dengan berjalan kaki.
.
Joko Kendil menjadi sorotan karena ia berjalan dengan begitu cepat tanpa alas kaki. Tak hanya itu, banyak yang menyebut bahwa pria tersebut menaiki macan putih saat sedang berkelana.
.
Ia pun kerap berpenampilan nyentrik dengan pakaian khas warna hitam dan caping berwarna hijau. Karena keunikannya tersebut, ia sering diserbu oleh warga yang berjumpa dengannya.
.
Kisah Joko Kendil turut dibagikan dalam tayangan YouTube Sinau Hurip yang diunggah beberapa waktu lalu. Saat itu ia tengah dalam perjalanan dari Pati ke Gunung Muria.
.
Musafir tersebut mengaku berasal dari Lor Kadilangu dan memiliki nama asli Kosnan. Menurutnya nama Joko Kendil adalah pemberian dari sang guru, Syekh Hadi Demak Guntur yang diambil dari nama salah satu murid Sunan Kali Jaga.
.
Ia pun menyebut telah sering melakukan perjalanan keliling dunia selama 21 tahun sejak 2001. Ia berencana melakukannya selama 24 tahun atau hingga 2025.
.
Dalam melakukan perjalanannya, Joko Kendil mengaku menaiki macan putih hingga bisa berjalan dengan cepat. Tidak peduli siang atau malam, bahkan di cuaca panas pun ia tetap berjalan.
.
"Saya gak jalan, yang jalan macan. Saya naik macan putih," kata Joko Kendil dalam bahasa Jawa.
.
Joko Kendil menyebut kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Setelah pengembaraannya selesai di tahun 2025 ia akan kembali datang ke gurunya untuk menikah.
.
SUMBER : SUARA.COM
" />
Terkait ambruknya dinding irigasi, Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) Sagaranten Dedi Junaedi membenarkan kejadian tersebut. "Iya betul, bagian yang ambruk adalah pasangan batu atau lining bendungan, [ambruknya karena bencana alam luapan Sungai Cihonje,” ujar Dedi.
Dia menyatakan pelaksana proyek pembangunan irigasi siap melakukan perbaikan. Pasalnya proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan pelaksana proyek. “Itu masih pemeliharaan, jadi pelaksana siap memperbaikinya,” ujarnya.
Kejadian ini sudah dilaporkan kepada Dinas PU. “Kami pun sudah melapor ke Kabid Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi," ungkapnya.
Pengawas UPTD PU Sagaranten, Herlan mengatakan anggaran pembangunan Daerah Irigasi Cihonje lebih dari Rp 100 juta. Dia menyatakan, ambruknya dinding bendungan terjadi pada Jumat malam, 7 Oktober 2022 akibat tergerus luapan air Sungai Cihonje.
“Saya dari informasi mitra cai, debit air naik mencapai 2 meter. Kepada pelaksana sudah diinstruksikan harus minggu ini diperbaiki," pungkasnya.