SUKABUMIUPDATE.com - Kodam III Siliwangi memulai Napak Tilas salah satu perang paling heroik di Jawa Barat sepanjang cerita mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dari rongrongan kompeni, Senin 3 Oktober 2022. Kirab siliwangi dalam rangka HUT ke 77 TNI (Tentara Nasional Indonesia) dimulai dari Bojongkokosan, Parungkuda Sukabumi, sebagai salah satu medan perang utama perang konvoi menghadang pasukan sekutu (Inggris-NICA) pada periode tahun 1945-1946.
Monumen Palagan Bojongkokosan di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi menjadi tempat dimana Napak Tilas ini dimulai. Kodam III Siliwangi menggelar long march pasukan, berjalan kaki menyusuri jalan nasional dari Bojongkokosan Sukabumi-Kota Sukabumi-Cianjur-Bandung Barat hingga ke Cimahi.
Menempuh jarak kurang lebih 94,4 kilometer, diawali dari Monumen Palagan Bojongkokosan dan akan berakhir di Pusdikpom Cimahi. Kirab jalan kaki ini dilakukan sejumlah pasukan dengan membawa Panji Siliwangi secara estafet, mulai dari Brigif 13, Batalyon 315, Batalyon 310, Batalyon 300, hingga Batalyon 312.
Didampingi Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri, Pangdam III Siliwangi Mayor Jendral Kunto Arief Wibowo melepas long march pasukan ini dari palagan Bojongkokosan. Mayjen Kunto Arief Wibowo mengatakan napak tilas siliwangi adalah pengingat sejarah kepahlawanan untuk membangun rasa kebersamaan, bagi Nusa dan Bangsa.
"Ini adalah bukti persatuan karena kalau bukan persatuan mustahil ini terjadi, persatuan dan kesatuan sebagai wujud kekuatan yang dibentuk dari lahir dan batin" tegasnya.
Menurut Arief Kunto Aji sejarah Bojongkokosan adalah proses panjang perjuangan yang diawali dari perjuangan daerah kemudian menjadi pertempuran nasional. "Sekarang bagaimana kita mengangkat fakta sejarah ini menjadi sejarah nasional, selain itu seluruh tokoh yang ada palagan Bojongkokosan merupakan simbol perjuangan dan kepahlawanan bangsa," ungkapnya.
Peristiwa Bojongkokosan merupakan salah satu faktor pemicu pertempuran-pertempuran heroik lainnya di Jawa Barat, lanjut Pangdam III Siliwangi, salah satunya peristiwa monumental Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946.
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat mendampingi Mayjen Arief Kunto Aji menegaskan bahwa sejarah adalah catatan perjuangan rakyat dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI harus menjadi pemicu semangat anak bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga :
Baca Juga :
Baca Juga :
Usai menyerahkan Panji Siliwangi, napak tilas ini juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian rakyat, teatrikal peperangan palagan bojongkokosan dan penyerahan gobang perjuangan yaitu golok terbesar dan terpanjang di Jawa Barat yang dibuat oleh ahli senjata Sukabumi dan lainnya.
"Ini menunjukan monumen Palagan Bojongkokosan adalah salah satu bukti kehebatan dan kegigihan para pahlawan dalam menjaga kedaulatan bangsa," pungkas Wakil Bupati Iyos Somantri.
Longmarch pasukan membawa panji Siliwangi ini diawali dengan kelompok marchingband oma opa, kirab gobang perjuangan dan long march pasukan pembawa panji siliwangi.
REPORTER: IBNU (MAGANG)