SUKABUMIUPDATE.com - Warga tiga kampung di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi mengandalkan sebuah jembatan dari bambu atau Rawayan untuk menyebrangi Sungai Cicurug.
Jembatan bambu itu dibangun pada Selasa, 27 September 2022, setelah jembatan gantung putus digerus banjir, pada Jumat malam, 23 September 2022.
"Jembatan gantung tersebut merupakan akses tiga warga Kampung Bolenglang, Kampung Cadas Malang, serta Kampung Puncak Kaleang. Karena jembatan gantung dari besi putus, maka sementara warga membuat dari bambu," kata Saepuloh (45 tahun) warga Bolenglang kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (1/10/2022).
Dia menyatakan panjangnya jembatan sekitar 40 meter, lebar 1 meter, 20 centimeter. Jembatan dibuat karena setelah jembatan putus, akses warga terhambat, baik yang mau ke sawah, kebun, terutama anak-anak sekolah.
"Ada sekitar 20 orang, anak anak di Kampung Puncak Kaleang, yang sekolahnya di SDN Malangbong serta di MDTA Nurul Hikmah yang ambruk, mereka menyebrang Sungai Cicurug. Itupun diantar sama orang tuanya," ungkapnya.
Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Nurul Hikmah, Dadan mengatakan sekolah diniyah tersebut sudah berdiri sudah 27 tahun dan akreditasi pada tahun 2018. "Dibangun dengan swadaya masyarakat, lahannya seluas 12 meter X 8 meter merupakan hibah dan berada dekat bantaran sungai," terangnya.
Selain dipakai belajar, bangunan madrasah juga untuk kegiatan pengajian ibu ibu, salat Idul Fitri bagi ibu ibu dan sebagai Posyandu.