SUKABUMIUPDATE.com - Polisi membenarkan adanya peristiwa pelajar yang diserang gerombolan bermotor di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
Kapolsek Parakansalak, Iptu Dodi Irawan menyatakan peristiwa itu terjadi pada Senin, 26 September 2022. Dalam kejadian ini ada dua pelajar yang menjadi korban.
Baca Juga :
Peristiwa pertama, kata Dodi, menimpa seorang pelajar SMK Yasidik berinisial Al (17 tahun). Ia menyebut Al tak mendapatkan pengeroyokan hingga tangannya patah seperti kabar yang beredar.
Al ternyata saat itu terjatuh dari motor yang dikendarainya saat melihat rombongan motor pelajar.
“Tidak patah, lecet saja karena dia jatuh, papasan dengan rombongan motor dia juga gak tahu itu rombongan mau nyerang dia atau apa. Tahu tahu dia melihat dari kejauhan ada rombongan motor anak sekolah, dia ujug-ujug putar balik dan jatuh,” kata Dodi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (30/9/2022).
Menurut Dodi, kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Lokasinya di Jalan Songseng dekat SMPN 1 Parakansalak. Usai kejadian, Al alami luka ringan namun sempat dirawat di klinik terdekat dan tak lama kemudian ia sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Sedangkan peristiwa kedua, lanjut Dodi, terjadi di hari yang sama sekitar pukul 19.30 WIB di Jalan Matiwong, dimana seorang pelajar berinisial CD (17 tahun) menjadi korban pembacokan oleh gerombolan bermotor.
Ketika itu, korban berboncengan bersama temannya usai membeli bubur di TKP berpapasan dengan gerombolan bermotor yang mengenakan pakaian sekolah. Saat para pelaku menyalip kendaraan korban, salah satunya tiba-tiba menyabetkan senjata tajam celurit hingga mengenai punggung belakang korban.
Usai peristiwa tersebut, kata Dody, sempat ada sebuah video yang beredar di Group WhatsApp bahwa siswa yang terkena bacok itu mengalami luka parah. Padahal video tersebut ia pastikan hoax.
"Waktu itu kami mendapatkan laporan dari pihak Kepala Sekolah SMK Yapan tentang adanya kejadian itu dan kami langsung memproses serta mendalami kasus tersebut," ujarnya.
Hari itu juga korban dan saksi sudah dimintai keterangan oleh pihak Polsek Parakansalak. Adapun video yang menyebar di masyarakat adalah hoax, kondisi korban hanya luka ringan di bagian punggung, itu pun luka dengan 3 jahitan.
Meski begitu, Dodi memastikan kedua peristiwa tersebut masih didalami pihaknya. Atensi khusus terutama di kasus pembacokan.
“Sampai saat ini kami masih mendalami dan menyelidiki motif dari kasus pembacokan tersebut, menurut informasi dari pihak sekolah, korban sudah kembali beraktifitas di sekolah seperti biasa," ujarnya.
Kejadian serupa terjadi Senin 16 September 2022, Sh (17 tahun) siswa kelas 12 SMAN 1 Parakansalak juga terluka akibat benda tajam oleh segerombolan anak muda yang bersepeda motor.
Kepala Sekolah SMAN 1 Parakan Salak, Didin Jamaludin menegaskan siswanya terkena senjata tajam namun kejadiannya bukan tawuran melainkan siswanya diserang oleh gerombolan bermotor.
"Bukan tawuran ini jadi diserang oleh anak-anak yang bermotor. Alhamdulillah Sh sudah [sehat] hanya luka sedikit di tangan kanan, jadi tidak luka parah. Urusan yang menyerang itu urusan kepolisian," jelas Didin kepada sukabumiupdate.com.