SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pelajar dari tiga sekolah terluka akibat aksi teror gerombolan bermotor dengan senjata tajam. Dua pelajar terluka kena sabetan senjata tajam dan dua lainnya terjatuh dari motor saat berusaha menghindar dari kejaran kelompok pelaku.
Peristiwa ini terjadi Jumat, 16 September 2022 dan Senin, 26 September 2022. Para pelajar dari tiga SMA dan SMK di Kecamatan Parakansalak di serang sekelompok anak muda, mengendarai motor dan membawa senjata tajam.
Dn (17 tahun) siswa kelas 12 SMK Yapan Parakansalak terkena sabetan senjata tajam di punggung belakang. Saat itu korban tengah dibonceng motor oleh Mr (17 tahun) rekan sekelasnya.
Mereka mencoba kabur dari kejaran gerombolan bermotor, kurang lebih 9 orang mengendarai 3 sepeda motor. Dn dan Mr kabur karena melihat gerombolan tersebut membawa senjata tajam.
Para pelaku berhasil mengejar keduanya, menyabetkan senjata tajam dan mengenai bagian belakang tubuh Dn. Sementara Mr berhasil lolos dari serangan, kabur masuk ke GOR yang berada di dekat lokasi kejadian, meminta pertolongan warga sekitar lokasi.
Akibat kejadian ini, Dn mengalami luka sabetan senjata tajam di punggung nya. "Usai kejadian korban langsung dibawa oleh guru ke rumah sakit untuk diobati," jelas Giri, Kepala SMK Yapan menceritakan sedikit kronologi peristiwa tersebut kepada sukabumiupdate.com, Kamis, 29 September 2022.
Menurut Giri, saat kejadian kedua siswanya tidak mengenakan seragam sekolah. "Saat itu Dn menginap di rumah Mr, dan sebelum kejadian keduanya pulang dari membeli bubur. Jadi kejadian itu saat kedua pelajar kami tengah bermotor usai membeli bubur pesanan orang tua Mr, menggunakan motor karena jaraknya lumayan jadi dari rumah," ungkap Giri.
Kejadian inipun langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat. Kekinian Dn sudah kembali ke sekolah, karena luka sabetan senjata tajam tidak terlalu parah.
Kejadian serupa terjadi pada Jumat, 16 September 2022, Sh (17 tahun) siswa kelas 12 SMAN 1 Parakansalak juga terluka akibat benda tajam oleh segerombolan anak muda yang bersepeda motor. Kepala Sekolah SMAN 1 Parakan Salak, Didin Jamaludin menegaskan bahwa kejadiannya bukan tawuran melainkan siswanya diserang oleh kelompok pelaku.
"Hoax kalau menyebut itu tawuran dan siswa kami luka berat bahkan disebut sekarat karena diserang. Sh mengalami luka kecil di tangan kanan, dan saat ini sudah kembali sekolah seperti biasa," jelas Didin kepada sukabumiupdate.com.
Masih di hari yang sama, Senin, 26 September kejadian dikejar oleh gerombolan bermotor menggunakan sajam juga dialami oleh dua siswa SMK Yasidik Parakansalak. Ad dan Aw jatuh dari sepeda motor karena berusaha menghindar kelompok tersebut saat hendak berangkat sekolah.
"Kebetulan masuk siang. Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB, di sekitar SMPN Parakansalak, keduanya melihat gerombolan bermotor kurang lebih 20 orang, dan terlihat ada yang bawa sajam. Jadi siswa kami berusaha menghindar, dengan mengerem mendadak, hingga terjatuh dari motor," ungkap Kepala Sekolah SMK Yasidik, Novid kepada sukabumiupdate.com, Kamis, 29 September 2022.
"Keduanya tersebut mengalami luka ringan, yang satu luka di tangan dan satunya lagi memar kaki karena terjatuh dari motor. Karena ada laporan masuk, keduanya langsung diselamatkan oleh para guru di bawa ke puskesmas kemudian dibawa pulang," lanjut Novid.
Baca Juga :
Para kepala sekolah ini mengakui bahwa saat ini kondisi sudah kondusif. Mereka juga menegaskan bahwa sudah ada penyelesaian dan penanganan dari kepolisian setempat. Sukabumiupdate.com, berusaha mengkonfirmasi hal ini kepada Polsek Parakansalak, pada Jumat (30/9/2022), namun belum bisa mendapatkan informasi lanjutan dari aksi penyerangan gerombolan bermotor ini.
REPORTER: IBNU (MAGANG)