SUKABUMIUPDATE.com - Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar yang sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan diumumkan Presiden Jokowi, mendapat respons dari warga Kota Sukabumi.
Seperti yang disampaikan Heri Sugandi, pemilik mobil angkot trayek 15. Dia menilai jika rencana kenaikan harga BBM diterapkan, akan berdampak pada tarif angkot yang saat ini berlaku. Heri menyebut tarif sekarang adalah Rp 4 ribu untuk orang dewasa dan Rp 2 ribu bagi anak-anak atau pelajar.
"Karena saya pemilik, setoran juga akan naik dari sopir yang bekerja dengan saya, karena biaya operasional dan sparepart kemungkinan akan naik juga," katanya, Selasa (23/8/2022). Heri punya dua angkot yang biasa menggunakan Pertalite dan menerima Rp 50 ribu dari setiap sopir dalam sehari.
Tak hanya angkot, kenaikan harga BBM bersubsidi juga dinilai akan berdampak pada harga kebutuhan pokok. Ini disampaikan Rifqi Algifari (25 tahun), pegawai kios beras dan telur di Pasar Gudang Kota Sukabumi. Dia biasa mengisi Pertalite untuk transportasi harian ke kios atau mengantar pesanan.
"Pastinya jika sudah naik (harga BBM bersubsidi), biaya transportasi saya akan lebih banyak mengeluarkan uang," kata Rifqi.
Baca Juga :
Diketahui, Luhut mengungkapkan kenaikan harga Pertalite dan Solar dilakukan lantaran pemerintah telah memberi subsidi yang besar untuk energi hingga membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN begitu kuat.
"Nanti mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa bagaimana kenaikan harga ini," ujarnya di Universitas Hasanuddin, Makassar, seperti dikutip dalam video YouTube dikutip dari tempo.co, Jumat, 19 Agustus 2022.
Luhut berujar presiden sudah mengindikasikan pemerintah tidak mungkin mempertahankan besarnya subsidi energi. Sebab, menurutnya harga BBM di Indonesia adalah yang termurah. Sinyal kenaikan harga menguat setelah anggaran subsidi dan kompensasi energi membengkak sampai Rp 502 triliun.
Mengutip tempo.co, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai wacana besaran kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar sudah rasional. Harga Pertalite diprediksi naik menjadi Rp 10 ribu per liter, sedangkan Solar Rp 8.500 per liter.
"Kenaikan ini buat saya cukup rasional dan tidak terlalu membebani bagi masyarakat. Inflasi saya kira tidak akan terlalu tinggi karena kenaikannya," ujar Mamit dalam pesan pendek pada Senin, 22 Agustus 2022.
Adapun harga keekonomian Pertalite saat ini ialah Rp 13.150, namun harga jualnya masih Rp 7.650. Mamit mengatakan dengan opsi kenaikan Pertalite menjadi Rp 10 ribu, beban inflasi yang akan ditanggung akibat pergerakan harga BBM bersubsidi ini masih dapat ditekan di bawah 1 persen.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI