SUKABUMIUPDATE.com - Kasus keracunan di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, belum selesai. Sejumlah warga yang menjadi korban kini mempertanyakan perkembangan masalah keracunan massal makanan nasi kotak tersebut.
Salah satunya Barry Bagus Sudarto (40 tahun). Ia mempertanyakan kelanjutan kasus keracunan nasi kotak dari acara syukuran warga yang pulang ibadah haji pada Kamis, 28 Juli 2022. Keracunan ini dialami warga di tiga kampung: Tangkolo, Ciceuri, dan Saleman.
"Bahkan kami sudah mengadakan audiensi pada 7 Agustus 2022, tetapi hingga saat ini belum ada informasi terkait kelanjutannya," kata Barry kepada sukabumiupdate.com, Senin (15/8/2022).
Kepala Desa Purwasedar Deri Riyana mengatakan data terakhir mencatat ada 178 warga yang keracunan. Deri mengaku selama ini berkoordinasi dengan Puskesmas Ciracap. Namun, puskesmas menyebut pengujian sampel makanan di laboratorium belum keluar.
"Kami selama ini berkoordinasi bersama puskesmas dan kepolisian. Kalau sudah ada hasil laboratorium sesuai pertemuan pada 7 Agustus 2022, akan kami informasikan kepada perwakilan korban atau keluarga korban," ujarnya.
Baca Juga :
Kapolsek Ciracap Iptu Tatang Mulyana mengakui pihaknya sudah meminta keterangan beberapa saksi dan penyelenggara syukuran. "Saat ini masih menunggu hasil laboratorium. Bahkan kejadian ini sudah dilaporkan ke Polres Sukabumi," kata Iptu Tatang.
Berdasarkan situation report yang disusun Puskesmas Ciracap, keracunan ini bermula pada Kamis, 28 Juli 2022, ketika syukuran salah satu warga. Saat syukuran, dibagikan nasi kotak yang dimasak sendiri dengan isi nasi kotak nasi, mie, dan ayam goreng serundeng.
Kamis sore, syukuran dimulai dengan dihadiri 150 orang. Mereka dibagi nasi kotak dengan sasaran 150 nasi kotak. Lalu Kamis pukul 24.00 WIB, warga yang mengikuti syukuran mulai menunjukan gejala mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi nasi kotak.
Jumat pagi, 29 Juli 2022, ada 15 pasien yang berobat ke Puskesmas Ciracap dengan gejala demam, mual, muntah, dan diare. Mereka diperiksa dokter dan dilihat alamat, adalah alamat yang sama. Pasien mengatakan timbul gejala setelah mengonsumsi nasi kotak.
Sejak itu jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 178 orang. Tim Reaksi Cepat Puskesmas Ciracap ketika itu mengambil sampel makanan yang masih tersisa yaitu nasi dan mie, sementara ayam goreng sudah habis. Sampel diambil untuk dicek laboratorium.