SUKABUMIUPDATE.com - Kasus keracunan massal ratusan Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi Jawa Barat masih menjadi sorotan. Hari ini, puluhan dari para korban dan keluarganya bertemu dengan Muspika Ciracap, menuntut kejelasan pemicu keracunan dan berhadap ada proses hukum jika memang ditemukan unsur kesengajaan.
Sekitar 45 warga perwakilan korban keracunan massal, hari ini Minggu 7 Agustus 2022, beraudiensi dengan perwakilan puskesmas, kepolisian, pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Dalam pertemuan di SDN 2 Ciracap ini, keluarga korban menuntut transparansi dari pihak pihak yang menangani kasus keracunan ini.
"Ini audiensi, terkait dugaan keracunan yang dialami warga tiga kampung, yakni Kampung Tangkolo, Ciceuri, serta Saleman, sebanyak 174 orang," kata Kepala Desa Purwasedar, Deri Riyana kepada sukabumiupdate.com.
Mereka korban, merasa bahwa penyelenggara hajat tidak merasa bersalah, kata Deri, bahkan tidak ada niatan untuk minta maaf atau menemui para korban. Diketahui bahwa hingga saat ini masih ada korban yang harus memeriksakan kesehatan ke klinik atau puskesmas pasca kondisi darurat.
"Ya, terlepas hasil lab belum keluar, namun korban berharap, yang punya syukuran berinisiatif mendatangi warga, dan minta maaf, namun selama ini tidak ada. Walaupun pernah yang punya syukuran datang, ke beberapa rumah korban terdekat, bukannya minta maaf, namun malah ngeles," jelas Kades Puswaserda.
Pemdes sendiri lanjut Deri, sudah pernah mendatangi pihak hajat, untuk menyampaikan keinginan korban, akan tetapi itu semua tidak dilakukan. "Makanya hari ini, pihak Kapus Ciracap, dan dari Polsek Ciracap yang diwakilkan sama Kanit Reskrim, menjelaskan kepada warga, terkait kasus dugaan keracunan," terangnya.
"Intinya warga berharap , kasus ini ada kejelasannya," pungkas Deri.
Dalam pertemuan salah seorang keluarga korban berharap pihak terkait segera menuntaskan penyelidikan atas kasus keracunan massal ini. "Jika memang ditemukan unsur kelalaian maka kami minta proses hukum saja," ungkap keluarga korban.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Puskesmas Ciracap, Nana Resna Rahayu menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil Laboratorium dari Provinsi Jawa Barat. "Hasilnya belum keluar, besok hari kerja akan dikomunikasikan," pungkasnya.
Seperti diketahui puskesmas sudah mengirimkan sampel menu makanan nasi kota yang dikonsumsi warga yang mengalami keracunan. Diketahui, bahwa nasi kotak yang dibagikan tersebut berisi nasi, mie goreng, ayam goreng serundeng.
Baca Juga :
Baca Juga :
Ratusan warga mengalami gejala keracunan tak lama usai mengkonsumsi nasi kotak yang dibagikan dalam rangka syukuran pulang ibadah haji pada 28 Juli 2022.
Sebelumnya, sejumlah warga mendadak merasakan sakit perut dan mual hingga muntah-muntah dan diare. Belasan korban diantaranya harus di rujuk ke RSUD Jampangkulon Kabupaten Sukabumi.
Saat ini kondisi para korban membaik dan sebagian sudah kembali normal. Walaupun sebagian masih harus memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan tersebut.