SUKABUMIUPDATE.com - Pengelola Pasar Pelita Kota Sukabumi menggratiskan pedagang kaki lima atau PKL yang ingin berjualan di dalam gedung yakni di lahan selasar. Sebanyak 272 PKL yang tak bisa mengisi (menyewa atau membeli) kios, bisa ditampung di lahan tersebut.
Manajer Pasar Pelita Choeru Haerudin mengatakan lahan selasar letaknya ada di blok A dan B basement. "PKL di wilayah Pasar Pelita yang tidak atau belum mampu membeli kios dan los, kami siapkan di lahan selasar," katanya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (26/7/2022).
Menurut Choeru, PKL yang sejak Sabtu, 23 Juli 2022, berjualan di sekitar Pasar Pelita, kini bisa masuk di selasar gedung tanpa biaya sewa. Mereka cukup mendaftar dengan melampirkan fotokopi kartu tanda penduduk atau KTP, materai 10.000, dan mengisi formulir pendaftaran.
"Tadinya ada biaya harian dan bulanan. Tapi saat kami diskusikan dengan pedagang, cukup biaya harian Rp 25 ribu per hari. Tidak ada biaya lain, sudah include semua. Daftar hari ini dan langsung jualan," ujar Choeru.
Choeru mengatakan satu PKL yang berjualan di selasar bisa menempati lahan seluas 60 sentimeter x 1,5 meter. Sebanyak 272 PKL yang ditampung di lahan ini rinciannya: blok A 137 PKL dan blok B 135 PKL. "Kalau dirasa kurang, bisa dipadatkan 150 PKL per blok," katanya.
Baca Juga :
Para PKL bisa berjualan sejak pagi sampai tutup. Mereka juga tidak dibebani pembayaran listrik. Choeru menyebut hingga saat ini sudah ada 84 PKL yang mendaftar berjualan di selasar gedung Pasar Pelita yang selesai direvitalisasi pada akhir 2021 lalu.
Sementara kios dan los di Pasar Pelita yang jumlahnya 2.658-an, kata Choeru, hingga kini sudah terisi sekitar 45 persen. Kios dan los tersebut ada di basement, lantai dasar, dan lantai satu. Sementara lantai dua diperuntukkan bagi gedung bioskop, pujasera, dan tempat bermain.
"Lantai dasar sudah rapi, lantai satu tinggal finishing," kata Choeru. "Ada lima studio (bioskop) di atas. Sudah ada beberapa calon investor dari Jakarta. Tadinya Juli mau ke sini, cuma karena Covid-19 meninggi, jadi ditunda," imbuhnya.
Salah satu pedangang bumbu masakan, Enung (55 tahun), mengaku belum mendapat pembeli. Ia baru dua hari berjualan di lahan selasar Pasar Pelita. "Tadi sudah laporan ke bagian yang ngontrol. Di sini saya menempel, belum terbeli kalau untuk los atau kios," katanya.