SUKABUMIUPDATE.com - Organisasi Pengusaha Angkutan Daerah (Organda) Kota Sukabumi mempertanyakan dasar aturan terkait pendaftaran MyPertamina yang merupakan mekanisme baru penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar untuk kendaraan roda empat.
Ketua Organda Kota Sukabumi Ferdiansyah mengatakan, para KKU (Kelompok Kerja Unit) menyampaikan kepada dirinya keberatan ketika menggunakan aplikasi MyPertamina.
Baca Juga :
"Tidak mau direpotkan dengan penggunaan aplikasi MyPertamina, kita ingin seperti biasa, Kita tidak akan menolak kalau demi kebaikan. Utamanya demi kenyamanan penumpang dan warga dari satu tempat ke tujuan lain," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (1/7/2022)
"Sementara kita belum setuju sampai ada kejelasan dan kepastian. Pertamina dan APBN aja surplus kok," ungkapnya.
Sementara itu, sopir angkot jurusan jurusan Stasiun Timur-Nanggeleng dengan nomer trayek 27 Uus Kusnadi, mengaku keberatan terkait rencana penerapan aplikasi MyPertamina untuk transaksi pembelian pertalite.
"Susah kan kita juga nggak punya handphone android, HP nya yang jadullah istilahnya. Jadi keberatan lah buat sopir angkot, pengennya kaya biasa aja," kata Uus.
Saat ini Uus dan sopir angkot lainnya masih membeli Pertalite seperti biasa menggunakan uang tunai. "Sekarang seperti biasa saja pakai uang tunai, keberatan bagi saya mah. Semua sopir angkot kayaknya seperti itu," jelasnya.
Sebelumnya, Zia Ardhi sebagai Sales Area Manager Retail Sukabumi PT Pertamina (Persero) mengatakan pada Jumat ini masih fokus dalam tahap sosialisasi dan pendaftaran sampai nanti dievaluasi dan dinyatakan siap untuk diterapkan pembelian BBM dengan MyPertamina.