SUKABUMIUPDATE.com - Kasatpol Airud AKP Tenda Sukendar menyatakan tak ada laporan laka laut di Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi atas nama Angga Kusuma Wijaya pada data Januari 2020. Nama tersebut dikabarkan hilang tenggelam dua tahun lalu, namun akhir-akhir ini warga menyebut bertemu dengan Angga Kusuma Wijaya.
“Dari buku register tentang kejadian laka laut tahun 2020 tepatnya bulan Januari, disini saya lihat tidak ada nama Angga Kusuma Wijaya,” ujar Tenda kepada sukabumiupdate.com, Rabu (22/6/2022).
Baca Juga :
Menurut Tenda, pada Januari 2020 itu memang ada 3 kejadian laka laut di objek wisata pantai di Sukabumi. Menurut dia semua korban selamat dan tidak ada yang hilang.
“Jadi kalau menanyakan soal Angga Kusuma Wijaya itu yang jelas di laporan register Pol Airud tidak ada,” ujarnya.
3 kejadian itu di tanggal 12 Januari ada 3 korban selamat, tanggal 1 Januari ada 2 korban selamat dan tanggal 22 Januari korbannya juga selamat. “3 kejadian itu di Pantai Kalapacondong Citepus, Minajaya di Surade dan Ujunggenteng. Tidak ada yang di Pantai Karanghawu,” jelas Tenda.
Menurut Tenda, apabila ada yang tenggelam di laut dan meninggal dunia maka jenazah korbannya akan ditemukan dalam 24 jam, 3 hari bahkan seminggu.
Baca Juga :
Sebelumnya, pria bernama Angga Kusuma Wijaya (38 tahun) warga Kampung Pesantren, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menjadi perbincangan. Pasalnya Angga dinyatakan hilang pada Kamis 23, Januari 2020 saat berlibur di Pantai Karanghawu.
Saat itu Angga sedang berwisata bersama teman-temannya dan menginap di sebuah penginapan. Saat itu, Kamis kira-kira pukul 19.30, Angga diperkirakan keluar dari penginapan tanpa diketahui oleh teman-temannya.
Besoknya, Jumat, 24 Januari 2020, teman-temannya melakukan pencarian. Petugas Balawista yang ikut melakukan pencarian menemukan barang milik Angga berupa sandal sebelah kanan dan kupluk di Pantai Karanghawu.
Lalu pada Jumat petang sekitar pukul 17.00 WIB ditemukan lagi sandal sebelah kiri tepatnya di pesisir pantai tidak jauh dari lokasi ditemukannya sandal sebelah kanan dan kupluk. Upaya pencarian yang dilakukan selama beberapa hari itu akhirnya dihentikan karena Angga tak kunjung ketemu.
Setelah 2 tahun kejadian itu, ada warga yang menyatakan melihat dan bertemu Angga di Sagaranten. Warga Desa Pasanggrahan mengaku ada yang pernah beberapa kali bertemu Angga. Bahkan, salah satu warga, AW (47 tahun), mengaku pernah ngobrol sambil minum kopi bersama Angga.
Namun, AW yang terakhir bertemu dua pekan lalu menyebut obrolannya tidak mengarah kepada hilangnya Angga dua tahun lalu. "Terakhir bertemu itu dua pekan lalu di Sagaranten. Sebelumnya pernah bertemu di Palabuhanratu dan di Cidolog di tempat istrinya," kata AW kepada sukabumiupdate.com, Selasa, 21 Juni 2022.
Kepala Desa Pasanggrahan Irman Setiadi Rahman mengaku tidak tahu soal dugaan munculnya Angga tersebut. "Dari informasi atau obrolan warga, dia ada. Tapi, saya pribadi belum pernah bertemu dan melihat," ucapnya. Irman belum bertanya ke keluarga Angga karena tertutup. "Masalah ini masih simpang siur," kata dia.