SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi menyambut baik niatan kerja sama dari PT Kujang Sakti Siliwangi atau PT KSS dalam pengelolaan parkir dan sampah di tempat wisata yang berada di wilayah selatan Palabuhanratu.
“Kita Dinas Pariwisata menyambut baik berkaitan dengan niatan tersebut, kemudian kami mengundang perangkat daerah terkait dan desa-desa yang ada di wilayah selatan Palabuhanratu ini,” ujar Kadispar Kabupaten Sukabumi, Sigit Widarmadi kepada awak media, Selasa (21/6/2022).
Sigit menuturkan kerja sama dengan PT KSS selaku pihak kedua hanya bisa dilakukan berkaitan dengan aset kepemilikan, kemudian nilai manfaat apa yang dapat diterima Pemda dan Pemdes.
“PT KSS concern ke kerja sama yang asetnya kepemilikan Pemda dan Desa. Mungkin saja ke depan kepemilikan pribadi bisa dikerjasamakan dengan PT KSS. Intinya Pemkab Sukabumi menyambut baik apa yang menjadi niatan dari kerjasama PT KSS. Nanti kedepan dikaji hasilnya seperti apa, kita menunggu tahap berikutnya,” tuturnya.
Menurut Sigit, dalam pertemuan ini pihaknya mengundang Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup serta 5 Kades dan 1 lurah yang berada di Kecamatan Palabuhanratu, Cisolok dan Cikakak.
“Kita undang agar mendengar langsung maksud dan tujuan PT KSS dimana masalah parkir dan sampah jadi satu kesatuan pengelolaan, ujungnya untuk peningkatan PAD pemerintah daerah, Desa dan kesejahteraan masyarakat di sekitar tempat wisata,” tandasnya.
Terpisah, Direktur PT KSS Vega Sukmayuda menjelaskan maksud dan tujuan bekerjasama dengan Pemkab Sukabumi dan Pemdes setempat adalah untuk meminimalisir pungutan liar serta menata kawasan wisata di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi agar lebih tertib lagi.
Untuk gambaran pengelolaan parkir nantinya, kata Vega, pihaknya fokus ke kawasan wisata yang memang lahannya lahan milik negara.
“Mau itu Pemda atau desa kita nanti kerjasama, entah itu sharing profit, entah itu kita berdasarkan appraisal yang dihitung Pemda berapa nih per tahun, kita bayar,” tuturnya.
Adapun untuk pengelolaan sampah, lanjut Vega, pihaknya nanti bakal bekerjasama dengan pemilik restoran, hotel, hingga PKL.
“Supaya kita angkut setiap hari, gimana caranya supaya tidak dibuang ke TPS yang bersatu dengan warga. Kemarin kan viral di Cimaja, sampahnya dari mana-mana, ternyata setelah saya inventarisir, Restoran pun ketika tidak diangkut ya buangnya ke situ. Itu kan makin nambah volume, nah itu solusinya gimana,” jelasnya.
Vega menyebut PT KSS punya mimpi kedepan dari sampah organik atau anorganik dikelola kembali sebagai turunan yang bisa produktif.
“Contoh misalkan sampah sisa makanan, bisa kita sentralisir ke industri Maggot, atau sampah organik sayur sayur bekas kita kelola jadi pupuk organik cair, nah sampah yang tidak bisa di recycle kita bakar pakai insinerator punya kita,” tandasnya.