SUKABUMIUPDATE.com - Pegiat ekonomi kerakyatan yang juga pendiri Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Ayep Zaki, meresmikan gudang kedelai di Kampung Ciharashas RT 009/004, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Minggu (12/6/2022).
Selain meresmikan gudang, di hari yang sama dilakukan juga panen kedelai di Kampung Lembur Sawah Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Peresmian gudang dan panen dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan melalui program satu juta hektar budidaya kedelai di Indonesia.
Dalam hal ini, Ayep Zaki memiliki peran sebagai penanggung jawab terhadap produktivitas dan kualitas hasil panen kedelai hingga pembelian hasil panen atau off taker dari para petani Kabupaten Sukabumi.
Gudang kedelai berdiri di atas lahan seluas 1500 meter persegi. Gudang berukuran 12 X 24 meter itu mampu menampung kedelai sekitar 200 ton.
Selain Ayep Zaki, hadir dalam kegiatan itu Mayor Jenderal TNI (Purn) DR (HC) IGK Manila, S.Ip selaku Majelis Tinggi Partai NasDem sekaligus Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem kemudian Ketua Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa DPP Partai Nasdem sekaligus anggota DPR RI Komisi IV Sulaeman L. Hamzah, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sukabumi Ucok Maulana, perwakilan Muspika Surade, perwakilan Muspika Ciracap, Pemdes Cipeundey, kader, simpatisan Partai Nasdem serta kelompok tani.
Untuk panen kedelai dilakukan di lahan seluas satu hektar yang merupakan bagian dari lahan percobaan seluas 30 hektar.
"Respon masyarakat sangat baik sekali, karena kami langsung terjun melakukan pembinaan, menyediakan bibit, pupuk serta pembinaan tata cara pengelolaan budidayanya," kata Ayep Zaki kepada sukabumiupdate.com.
Ayep menyatakan, budidaya kedelai yang dilakukan merupakan percontohan Tanpa Olah Tanah (TOT).
Menurut dia, setelah panen padi, lahan tersebut langsung tanam kedelai tanpa mengolah tanah. Dengan demikian, cara tersebut meminimalisir biaya orang kerja.
TOT ini akan dilakukan terus menerus di Sukabumi dengan target 50.000 hektar kemudian di seluruh Indonesia satu juta hektar. Dalam program budidaya kedelai ini tak hanya TOT karena ada budidaya kedelai menggunakan tanah darat.
"Setelah dari sini saya akan terbang ke Papua membudidayakan kedelai karena kita berkomitmen membangun ekosistem budidaya kedelai satu juta hektar," ujarnya.
Untuk target sampai akhir 2023 bisa menanam kedelai hingga 100 ribu hektar. "Tapi untuk jangka panjangnya sampai Desember 2028 paling tidak satu juta hektar bisa tercapai, dengan syarat keterlibatan masyarakat, kelompok tani pemerintah terutama perbankan karena untuk budidaya kedelai ini sudah ada off takernya sudah ada pembelinya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Warungwaru Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Supendi menyatakan sangat terbantu dengan adanya program ekosistem kacang kedalai yang dilakukan Ayep Zaki.
"Ini akan sangat membantu, terutama dalam hal pemasaran, kami dan para petani lainnya, tidak akan kesulitan lagi dalam hal penjual, karena saat ini sudah ada yang membina para petani kedelai," ungkapnya.