SUKABUMIUPDATE.com - Cerita kemunculan harimau di kawasan hutan rakyat di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, diyakini oleh warga seiring dengan sering hilangnya hewan ternak tanpa jejak.
Ketua RT 07/03 Kampung Tugu, Hendi Hasbuloh (52 tahun) mengaku pernah melihat hewan tersebut saat musim kemarau sekitar Mei atau Juni 2019 di kawasan hutan rakyat Blok Batu Bokor.
Baca Juga :
Menurut dia, lokasi penemuan harimau itu sekitar 2 kilometer dengan pemukiman. Lokasi penemuan tersebut merupakan hutan dengan banyak batu besar dan terdapat terdapat Sungai Gunting yang merupakan hulu dari Situ Habibi Cimandala.
Ketika itu dia bersama temannya sedang mencari burung anis yang kebetulan hinggap di pohon gelam di depan sebuah gua. Hendi serta temannya memberanikan diri menghampiri pohon tersebut dan berpikir akan ada anak-anak burung anis di pohon itu. Namun terkejutnya Hendi saat melihat jejak kaki binatang di mulut gua.
"Ada bekas cakaran juga di pohon gelam," kata Hendi. Sejurus kemudian daun pohon itu juga bergoyong.
Hendi dan temannya dibuat kaget saat melihat ada ekor sepanjang kurang lebih 70 sentimeter berwarna kuning tembaga dan hitam di atas pohon. "Ekornya turun ke bawah, namun ujungnya ke atas dan terus bergerak. Saya dan teman meyakini itu adalah meong (harimau) sebutan warga di sini," ucapnya.
Memastikan ekor tersebut adalah ekor harimau atau bukan, Hendi menepuk-nepuk pohon gelam yang ada di depan gua. Ia ingin melihat tubuh hewan tersebut. Namun bukannya turun, hewan yang diyakini harimau itu malah meraung. Hal itu yang membuat Hendi serta temannya pasang jurus seribu langkah atau kabur.
"Setelah melihat ekor harimau tersebut, saya ceritakan kepada warga. Ternyata mereka juga bercerita sering kehilangan hewan peliharaan berupa domba yang hilang tanpa jejak," kata Hendi, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (7/6/2022).
Hendi menyatakan, warga di kampungnya memang memelihara domba. Biasanya domba itu dilepas dari kandang pada waktu pagi kemudian sorenya, kawanan domba masuk kandang.
Warga baru sadar kehilangan ketika jumlah domba yang ada di kandang berkurang. Kendati demikian, Hendi mengaku tidak tahu pasti jumlah domba yang hilang. Namun warga katakan sering kehilangan hewan peliharaan.
Hendi menyatakan, tempat dia melihat harimau merupakan lokasi yang jarang didatangi orang lain. Namun di sekitar bukit tersebut banyak warga yang beraktivitas membuat kerajinan gula merah kelapa atau menyadap air nira kelapa.
"Para penyadap air nira kelapa, sudah tahu bahwa disana sering mendengar suara yang meraung," pungkasnya.