SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Mohammad Solihin, membuka Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) jenjang SD tingkat Kabupaten Sukabumi, Sabtu (28/5/2022).
Kegiatan berlangsung di Ponpes Terpadu Darul Amal Desa Bojonggenteng, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga :
Solihin menyampaikan mengapresiasi terlaksananya kegiatan tersebut dengan tidak mengesampingkan protokol kesehatan.
Dia berterima kasih kepada semua pihak diantaranya keluarga besar ponpes Darul Amal yang telah memberikan fasilitas dan akomodasi serta Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG-PAI) Kabupaten Sukabumi yang memiliki inisiatif dan kepekaan untuk mewujudkan kegiatan ini.
"Hal ini memberikan motivasi, agar memiliki basis pendidikan agama, keimanan dan ketakwaan yang kuat, memupuk kreativitas, mendidik generasi muda untuk selalu inovatif dan kreatif. Kemudian implementasinya diterapkan dalam konteks pembinaan mental spiritual yang tangguh dan bertanggung jawab," jelasnya.
Solihin menyatakan sebagaimana disampaikan ketua panitia Ibad Saepul ada berbagai cabang lomba Pentas PAI yaitu lomba Musabaqah Tilawatil Quran, lomba Cepat Tepat PAI, lomba Hifdzul Quran surat-surat pendek, lomba Pidato PAI (Pildacil), lomba praktek kesempurnaan gerakan dan bacaan Salat Fardhu berjamaah, lomba Adzan dan doa sesudah adzan, lomba Kaligrafi serta lomba Qasidah.
"Cabang cabang lomba ini, dimaksudkan untuk lebih memotivasi karena beragamnya potensi peserta didik dalam mata pelajaran PAI, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan, keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia kemudian mempererat ukhuwah Islamiyah, membina persaudaraan, toleransi beragama dan kesatuan bangsa di kalangan peserta didik,” ujar Solihin.
Solihin memandang Pentas PAI sangat erat dengan peranan seni dan budaya islam yang merupakan salah satu sarana media strategis dalam syiar Islam. Sehingga Disdik berharap kegiatan ini juga bisa menjadi wahana dalam mengembangkan keterampilan dan seni pendidikan agama islam sebagai syiar budaya islam yang tumbuh alami.
“Karena pada kondisi sekarang kita tidak bisa mengelak hadirnya budaya lain yang datang dari luar," terangnya.
Oleh karena itu, Solihin menyatakan mendukung upaya melestarikan seni islami yang sesuai dengan kepribadian umat islamdalam membentengi masyarakat dari segala bentuk pengaruh yang kurang memperhatikan aspek moral.
Solihin berharap Pentas PAI jadi pemicu dan pemacu makin bergairahnya generasi muda islam dalam turut menegakkan syiar islam, dan membentengi umat dari berbagai pengaruh yang dapat merusak ketahanan mental dan moral, karena godaannya saat ini terbukti sangat kuat dan keras.
“Hanya dengan dasar agama yang kuat, masyarakat akan terlindungi dari semua hal yang dapat mendatangkan kemudharatan dunia dan akhirat,” ujarnya.