SUKABUMIUPDATE.com - Sopir angkot jurusan Sukaraja - Sukalarang (Sukabumi) - Gekbrong (Cianjur) bereaksi setelah kasus hilangnya EJ (16 tahun) santriwati asal Sukalarang, Kabupaten Sukabumi menjadi jelas. Sejak Jumat pagi tadi, 27 Mei 2022, sopir dan awak angkot warna biru laut ini memilih mogok jalan, mereka berkumpul di sekitar Polsek Sukalarang.
Para sopir ini menuntut klarifikasi dan permintaan maaf dari keluarga EJ, karena sempat menyebut dugaan jika santriwati itu menghilang karena 'diculik' atau dibawah kabur oleh sopir angkot.
"Akibat informasi awal soal dugaan saat hilang itu, kami jadi was-was di jalan karena disebut korbannya naik angkot di jalur trayek 05 Sukaraja - Gekbrong. Kami was-was saling curiga satu sama lain, bahkan penumpang juga jadi ketakutan," jelas Wan, salah seorang sopir angkot trayek Gekbrong kepada sukabumiupdate.com.
Ia tidak menyalahkan orang tua korban yang menyebar informasi tersebut ke media sosial yang kemudian dilansir banyak media massa, karena siapapun pasti akan panik, saat dengar anaknya dibawah kabur saat naik angkot. "Alangkah baiknya keluarga setelah kasusnya jelas dan dipasikan tidak ada hubungan dengan sopir dan angkutan umum, membuat klarifikasi resmi, didampingi pihak kepolisian dan perwakilan dari sopir angkot, biar semuanya jelas," lanjut wan.
Tak hanya urusan nama baik, kasus ini juga dianggap membahayakan dan berdampak ekonomi bagi sopir. "kalau saya pribadi tidak menentukan lainnya, hanya klarifikasi resmi dari semua pihak. Disebar melalui medsos dan media, seperti saat berita ini mulai tersebar, agar tidak terjadi kesalahpahaman," beber Wan.
Seperti diberitakan sebelumnya, EJ (16 tahun) membuat heboh publik khususnya di Sukabumi setelah melaporkan diculik sopir angkot, pada Senin, 23 Mei 2022 lalu. Saat itu, keluarga korban panik setelah menerima percakapan via WA (whatsapp) antara EJ dan temannya, yang intinya minta tolong karena dibawa kabur sopir angkot saat menumpang kendaraan umum tersebut trayek Sukaraja Sukalarang Gekbrong.
Polisi dalam hal ini Polsek Sukalarang dan Polres Sukabumi Kota yang menerima laporkan kehilangan, langsung berusaha mencari keberadaan korban. Jumat dinihari tadi, 27 Mei 2022 EJ dikembalikan ke orang tuanya, remaja ini ditemukan di Jakarta dalam kondisi sehat.
Dari sana terungkap, bahwa EJ tidak pernah diculik sopir angkot. Ia mengarang skenario tersebut karena ingin bekerja dan menolak melanjutkan pendidikan.
"Kami temukan di tempat dia akan bekerja sebagai asisten rumah tangga. Informasinya sebagai pengasuh anak," kata Kepala Kepolisian Sektor Sukalarang Ajun Komisaris Polisi Asep Jenal Abidin kepada sukabumiupdate.com, Jumat dini hari tadi.
Polisi memastikan tidak ada keterlibatan sopir angkot dalam perginya EJ ke Jakarta, seperti narasi pesan WhatsApp yang sebelumnya viral.
Baca Juga :
Baca Juga :
Kepada polisi, EJ mengaku pergi dari rumah karena tidak mau bersekolah sambil pesantren. Keberadaan EJ di Jakarta diketahui setelah dia menghubungi temannya dengan nomor baru. Temannya itu kemudian memberi tahu gurunya dan gurunya menyampaikan keberadaan EJ tersebut ke polisi.
Polisi selanjutnya mengecek lokasi nomor baru EJ. Asep menyebut kejadian ini murni keinginan EJ sendiri, tak ada keterlibatan sopir angkot. "Kepada para sopir angkot untuk kembali menjalankan aktivitas seperti biasa dan tetap menjaga kondusifitas," katanya.
Saat sudah ada kepastian soal EJ bukan diculik sopir angkot melainkan kabur ke Jakarta, pada Kamis siang, 26 Mei 2022 keluarganya memposting kabar tersebut melalui media sosial. Bahkan secara khusus, Junaedi, ayah EJ meminta maaf kepada para sopir angkot atas postingan di media sosial terkait kronologi dugaan hilangnya EJ.
"Saya sebagai orang tuanya minta maaf atas kata yang menyangkutkan angkot dan jurusan. Saya Junaedi menyampaikan beribu-ribu maaf kepada para driver,” jelasnya.