Warganet Kembali Bahas Grup Medsos Gay Sukabumi, Ini Respon Wali Kota dan Kapolresta

Sabtu 17 Oktober 2020, 05:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Beberapa hari terakhir warganet (netizen) kembali membahas keberadaan grup-grup media sosial dengan nama gay sukabumi. Sebenarnya bukan isu baru, tahun-tahun sebelumnya isu ini juga muncul, dicerca warganet dan sejumlah akun diblokir oleh pemerintah. 

Grup-grup ini kembali muncul dan langsung dibahas warganet. Tidak sedikit netizen yang menghubungkannya dengan musibah atau bencana alam yang menerjang Sukabumi akhir-akhir ini. 

Dari penelusuran sukabumiupdate, untuk menemukan grup-grup ini cukup mudah. Seperti facebook tinggal ketik gay sukabumi pada mesin pencarinya, akan muncul sejumlah akun dengan nama tersebut .

Tak sekedar nama, postingan pada grup-grup ini juga menunjukkan informasi seputar kegiatan pria penyuka sesama jenis.  Anggotanya memang mayoritas laki-laki bahkan foto-foto yang diposting di grup ini juga menampilkan pria-pria berbadan atletis, hanya berpakaian dalam. 

BACA JUGA: Waduh ! Anggota Komunitas Gay di Sukabumi Capai Ribuan?

Sedikitnya ada empat akun facebook yang menggunakan nama gay sukabumi. Ada yang tertutup untuk publik ada juga yang terbuka dimana semua isi postingan dalam grup tersebut bisa dilihat oleh warganet.

Akun groups/72619460129…. membentuk Gay Sukabumi sebagai grup public pada tanggal 25 September 2020 dan memiliki 268 anggota. Selanjutnya akun gay.sukabumi.75.. juga menamai grup tertutupnya dengan nama Gay Sukabumi sudah memiliki 571 teman.

Lalu ada akun gay.sukabumi.77... juga membentuk grup tertutup dengan nama Gay Sukabumi baru memiliki 5 orang teman. Kemudian akun gay-sukabumi-kota-270756966278…membentuk grup dengan nama gay sukabumi kota, grup ini disukai oleh 6.176 orang dan diikuti oleh 6.255 orang.

Keberadaan grup medsos dengan nama gay sukabumi ini sudah diketahui oleh pemerintah daerah dan aparat penegak hukum. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi saat dikonfirmasi soal isu ini menjelaskan tahun sebelumnya sejumlah akun yang ditenggarai kelompok gay di Sukabumi sudah ditutup.

BACA JUGA: KPA Kabupaten Sukabumi: Gay Menempati Peringkat Pertama dalam Kasus HIV

“Prihatin dengan masih terus berkembangnya kelompok-kelompok tersebut,” ucap Fahmi melalui pesan singkat kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (17/10/2020).

Wali Kota Sukabumi menegaskan pemerintah daerah akan secepatnya bekerjasama dengan Polres Sukabumi Kota untuk melakukan penelusuran keberadaan mereka. Ia meminta warga selalu waspada disatu sisi dan disisi lainnya membantu pemerintah dengan melaporkan apabila ada kecurigaan di wilayah masing-masing.

“Ketahanan keluarga menjadi pokok untuk penanganan berkembangnya kelompok-kelompok tersebut,” pungkasnya.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni saat dikonfirmasi soal keberadaan grup-grup ini mengungkapkan hal yang sama dengan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ia menyebut perlu kebersamaan semua pihak untuk menanggulangi permasalahan ini.

BACA JUGA: Kaum Homo, Pengidap HIV/AIDS Terbanyak di Kabupaten Sukabumi

“Perlu penanganan dari seluruh  pihak baik pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya. Saya pribadi prihatin dan ingin kelompok ini bisa berhijrah kembali ke kodratnya,” pungkas Sumarni melalui pesan singkat kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (17/10/2020).

Keberadaa gay di Sukabumi terekam dalam data miliki sejumlah lembaga. Data Komisi Penanggulangan Aids (KPA), menyebut hasil pemetaan tahun 2017 lalu jumlah kalangan LSL (lekaki seks lelaki) atau gay di Sukabumi mencapai 1.018 orang. Sementara KPA Kabupaten Sukabumi, data tahun 2017 mencatat ada 998 orang.

Ingat pesan ibu:Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)