SUKABUMIUPDATE.com – Bertepatan dengan HUT Republik Indonesia ke -75, prajurit Kodam III Siliwangi menyebar pupuk ramah lingkungan ke lahan pertanian di Jawa Barat. Di Kabupaten Sukabumi, Bios 44 yang merupakan pupuk cair hayati ciptaan TNI (Tentara Nasional Indonesia) ini disiramkan pada lahan pertanian organik, di wilayah Kecamatan Kebon Pedes.
“Ini merupakan aksi TNI dalam program Gerakan Siliwangi Cinta Tanah Air,” jelas Komandan Rayon Militer (Danramil) Sukaraja, Kapten Inf Erson kepada sukabumiupdate.com, Senin (17/8/2020. Dalam program ini, menurut Erson seluruh jajaran TNI Kodam III Siliwangi melakukan penyiraman pupuk cari hayati bios 44 sebagai salah satu upaya mendukung kedaulatan pangan di Indonesia.
Jajaran Koramil Sukaraja, sambung Erson berkolaborasi dengan petani organik Rumahku Hijau di Kampung Cijengkol Desa Cikaret Kecamatan Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi. “Bios 44 ini adalah pupuk cair hayati buatan TNI yang memiliki kemampuan merehabilitasi lahan, dan hari ini kita perkenalkan ke petani organik Rumahku Hijau,” jelasnya.
“Kita pilih lahan pertanian organik karena disini petaninya lebih peka dengan pupuk. Artinya kita ingin petani paham bahwa Bios 44 ciptaan TNI tidak merusak lahan pertanian, seperti pupuk kimia. Alhamdulilah di Rumahku hijau bios 44 ini diterima,” sambung Erson.
BACA JUGA: TNI Patenkan Cairan Bios 44, Apa Itu?
Sebagai paduan mikroorganisme, Bios 44 berfungsi menormalisasi lahan untuk kembali seperti semula. Inovasi ini sebenarnya sangat sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti air, ragi, susu bubuk, cornet beef, dan gula pasir.
Gerakan Siliwangi Cinta Tanah Air yang diaplikasikan lewat mensosialisasikan Bios 44 pupuk cair hayati buatan TNI ke lahan pertanian organik rumahku hijau di Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi
Mulai dikembangkan oleh prajurit TNI tahun 2016 lalu di Sumatera Selatan (Korem Garuda Dempo), Bios 44 awalnya untuk mencegah kebakaran lahan yang mudah terbakar terutama lahan gambut. Namun seiring waktu, Bios 44 berkembang untuk mengurai tanah tandus menjadi subur, dan saat ini digunakan untuk pengembangan budi daya perikanan dan penyubur tanah lahan pertanian.
BACA JUGA: Sayuran Organik di Sukabumi? Solusi Sampah dan Minimnya Lahan Tani Perkotaan
Tammy Setiyo Utami, pemilik Rumahku Hijau berharap aksi prajurit dalam membantu petani mengembalikan kesuburan lahan tanam dengan bios 44 ini dilakukan secara berkesinambungan. Diperlukan program lanjutan agar para petani bisa benar-benar mewujudkan mimpi kedaulatan pangan di Indonesia.
“Bios 44 ini kan semangatnya bagus mengembalikan kesumburan lahan-lahan yang kurang produktif. Di lahan produktif bisa mendokrak hasil panen, termasuk di sektor perikanan. Saya sebagai petani khususnya dibidang organik, berharap pemerintah juga memikirkan langkah-langkah selanjutnya setelah aksi ini,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com.
Selain membutuhkan lahan pertanian, menurut Tammy para petani juga membutuhkan dukungan pasar dari pemerintah. “Agar apa yang mereka tanam tak hanya bicara bisa dimakan oleh mereka tapi juga bernilai ekonomis agar bisa memberikan dampak pada perekonomian bangsa,” tegas Tammy.