SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi, menegaskan akan melakukan investigasi terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu. Hal itu sebagai tindak lanjut aduan dari Forum Aktivis Demokrasi (Fordem) atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal hilangnya obat yang merugikan negara pada 2019 silam.
"Obat-obatan yang hilang ini diindikasikan obat-obatan yang harus sesuai resep dokter. Nah, DPRD sebagai pengawasan nanti komisi IV yang membidangi kesehatan akan mengambil langkah investigasi terhadap rumah sakit sebagai tindak lanjut persoalan itu," ujar Badri seusai audiensi dengan Fordem kepada sukabumiupdate.com, Kamis (6/8/2020).
BACA JUGA: DPRD Diminta Kawal Kasus Obat Hilang di RSUD Palabuhanratu
Lanjut Badri, apa yang sudah ditempuh pihak rumah sakit, bagaimana cara penataan, lalu pembenahannya seperti apa, dan bagaimana pengamanan instalasi obat yang ada di RS Palabuhanratu. Sehingga kedepan tidak terjadi atau terulang kembali.
"Intinya DPRD siap menerima aspirasi Fordem, karena mereka mengamanahkan DPRD mengawal. Saya yang menerima audensi ini tentu akan menindaklanjuti," terangnya.
Nanti hasil dari tindak lanjut yang dilakukan DPRD, kata Badri, akan diinformasikan kembali kepada Fordem."Itu kami lakukan agar ada kordinasi yang baik antara DPRD dengan masyarakat dan juga pihak rumah sakit," jelas Bandri.
Di sisi lain, ia mengapresiasi langkah Fordem yang peduli terhadap pelayanan rumah sakit Palabuhanratu. Menurut Badri dalam pertemuan itu, bukan mempersoalkan kerugian Rp 14 jutanya, karena pihak rumah sakit sudah melakukan langkah-langkah pengembalian terhadap kerugian negara tersebut.
"Tetapi lebih kepada bahaya penyalahgunaan obat-obatannya, obat ini hilang dan pihak rumah sakit sudah melapor kepada kepolisian, secara hukum sudah ditangani," ujar Badri.
BACA JUGA: Ada Kesepakatan, Terduga Penjual Obat-obatan di Parungkuda Sukabumi Bebas Bersyarat
Selain itu, Fordem menggaris bawahi kalau memang ini tidak ada pengawasan yang baik bukan hal yang mustahil kejadian hilangnya obat-obatan itu terulang kembali. Untuk itu, Fordem menekankan kepada DPRD untuk lebih memberikan perhatian yang khusus dan serius.
"Baik itu pelayanan, ketersediaan obat, rasa tanggungjawab dari semua petugas di rumah sakit, sehingga tidak terjadi dan terulang kembali hal yang serupa dikemudian hari," tandasnya.