SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Koperasi Industri Kerajinan Rakyat (Kopinkra) Kabupaten Sukabumi, Asep Rohendi, mempertanyakan progres produksi cangkul yang salah satunya digandang-gadang akan dikembangkan di Cibatu Kecamatan Cisaat untuk menangkis serbuan impor. Selain itu, terkait pendataan bantuan terdampak Covid-19.
BACA JUGA: Sempat Didatangi Menkop UKM, Pengusaha Logam Cibatu Sukabumi Kini Terkubur Cangkul
Hal itu disampaikan Asep Rohendi dihadapan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, bersama Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) saat keduanya menyambangi Kopinkra, Rabu (8/7/2020).
Ia menjelaskan, akhir November 2019, Menkop UKM Teten Masduki dan jajarannya datang ke salah satu bengkel perkakas pertanian di Cibatu Sukabumi meninjau langsung pembuatan cangkul di workshop CV Rhodas. Sebagai tindak lanjutnya akan membentuk tim kecil. Namun, ia menegaskan sampai saat ini belum ada kabar dan progresnya seperti apa.
"Tiba-tiba ada yang menghubungi saya meminta data terdampak Covid-19, tetapi sama juga sampai saat ini belum ada tindak tindak lanjut dan realisasinya. Terus terang kami sebagai warga di sini kecewa," terangnya.
Pria yang akrab disapa Asro ini mengaku sudah mempertanyakan hal itu, namun jawabannya sudah didistribusikan bantuan tersebut ke Kota dan Kabupaten Sukabumi. Ia mengaku kembali kecewa setelah ditanyakan ke DPKUKM tidak ada sama sekali terkait pendataan itu.
"Kami berharap dengan kehadiran Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM bersama Direktur Utama LPDB-KUMKM membawa angin segar dan ada tindak lanjutnya. Apalagi sejak Covid-19 tidak ada pekerjaan, bahkan sebanyak 32 orang harus kami rumahkan. Mudah-mudahan ada solusi," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, menuturkan, pandemi Covid-19 yang melanda dunia ini, sehingga agenda menteri besar dan strategis sementara harus ditunda terlebih dahulu. Apalagi anggaran belanja semua direkofusing untuk penanganan Covid-19.
Untuk pendataan bantuan, sambung Rully, ada beberapa skema mulai dari kesehatan, sosial, dan pemulihan ekonomi. Jadi data itu sudah disalurkan dan masuk ke kemensos dan ketenagakerjaan.
BACA JUGA: Menkop UKM Akui Jika Cangkul Cibatu Sukabumi Lebih Bagus Dari Buatan Cina
Soal cangkul pun, ia mengaku sudah ada tim, namun semua agenda tergangu akibat Covid-19 ini, sehingga belanja pemerintah seperti membeli pacul dalam negeri harus dialihkan dahulu untuk penanganan Covid-19.
"Upaya sudah ada tetapi pengalihan dulu, secara umum itu tetap menjadi agenda kita. Mudah-mudahan 2021 ada upaya memulai kembali dan dipastikan tetap berjalan, karena itu penting dan strategis. Apalagi berkaitan dengan produksi pertanian dan pangan, maka dari itu infrastruktur pertaniannya maupun alat harus ada," ungkapnya.