SUKABUMIUPDATE.com - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Sukabumi memasuki hari ke-7. Namun masih terjadi keramian di pusat perbelanjaan dan tempat keramaian lainnya.
BACA JUGA: Dukung PSBB di Kabupaten Sukabumi, Wakil DPRD: Pemkab Harus Perhatikan Logistik
Menyikapi hal itu, wakil ketua DPRD Kabupaten Sukabumi M. Sodikin menegaskan, pemerintah daerah harus lebih meningkatkan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan PSBB tersebut.
"Masih perlu ditingkatkan baik sosialisasi maupun pelaksanaannya. PSBB itu sepertinya lebih pada Physical distancing atau pembatasan fisik, dengan harapan memutus rantai penyebaran covid-19 atau virus Corona. Tetapi sampai saat ini belum maksimal," ungkap Sodikin kepada sukabumiupdate.com, Rabu (13/5/2020).
Berdasarkan hasil pantauan, sambung Sodikin, ada beberapa point yang menjadi catatan dan harus menjadi perhatian. Pun mendapat tindak lanjut pemerintah daerah dalam pelaksanaan PSBB di 14 kecamatan yang saat ini diberlakukan.
"Masyarakat masih ramai beraktifitas di luar karena memang berkaitan dengan kebutuhan hidup sehari hari. Ditambah lambatnya suplai kebutuhan dari pemerintah, padahal itu sebagai upaya minimal dengan mempercepat bantuan, social safty net. Walaupun ini sangat terbatas," jelasnya.
BACA JUGA: Kunjungi Puskemas Cikembar Sukabumi, Wakil Ketua DPRD Cek Data Pendatang Dari Zona Merah
Belum lagi pusat kegiatan masyarakat, sambung dia, seperti pabrik produsen export masih diperbolehkan beroperasi, sehingga harus meminimalisir dampaknya, yakni dengan menjalankan SOP. "Diantaranya dilakukan rapid test, cek point perlu diperbanyak. Juga pelaksanaan sosialisasi harus lebih intensif," terangnya.
Ia berharap setelah adanya rapat evaluasi PSBB parsial di 14 kecamatan, kedepan pelaksanaannya bisa lebih maksimal. "Mudah-mudahan setelah rapat evaluasi bersama unsur muspika dan seluruh jajaran organisasi perangkat daerah, upaya-upaya dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona lebih maksimal," tandasnya.