SUKABUMIUPDATE.com – Gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi mencatat sejak ditetapkan masa darurat bencana non alam hingga Sabtu (4/4/2020) sudah 9292 warga melakukan isolasi mandiri, terkait statusnya sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan). Angka ini tesebar merata di 47 kecamatan, 364 desa dan 3 kelurahan di Kabupaten Sukabumi.
Data terkini menyebutkan angka ini terdiri dari 7322 OTG (orang tanpa gejala) dan 3094 ODP dengan gejala. Selain hasil ditracing dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) termasuk satu pasien yang terkonfirmasi positis berdasarkan swab test dan rapid test, angka tersebut didominasi warga yang baru pulang kampung dari daerah-daerah zona merah, khususnya Jadebotabek.
7322 OTG terdiri dari 5319 laki-laki dan 1881 perempuan dengan mayoritas usia produktik antar 30 hingga 39 tahun. Ada 142 OTG berusia dibawah lima tahun, dan diatas 50 tahun lebih dari 500 orang.
Sementara dari total 3094 ODP terdiri dari 2085 laki-laki dan 817 perempuan. Ada 85 anak dibawahh lima tahun yang bertatus ODP, namun mayoritasnya warga usia produktif 20 hingga 39 tahun.
BACA JUGA: Update 4/4/2020: Kategori OTG Bertambah Jadi 7.322, 16 PDP di Kabupaten Sukabumi Sembuh
Update terkini ada ODP baik tanpa gejala dan dengan gejala yang sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan selesai pemantauan. 122 OTG dan 192 ODP dinyatakan selesai pemantauan atau sudah menjalani 14 hari masa isolasi mandiri dan dinyatakan sehat (tidak menunjukkan gejala flu)
“Mereka diwajibkan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan, yaitu 14 hari didalam rumah. Dan selalu menerapkan pola hidup sehat, melengkapi diri dengan APD milimal masker,” jelas Juru Bicara Pusat informasi dan kordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid.
BACA JUGA: Pesan Sekda Iyos Kepada Warga yang Masuk ke Sukabumi
Harun mengungkapkan aprasiasi tinggi kepada seluruh tim gugus tugas bagik level kabupaten, kecamatan, desa kelurahan hingga RW (dusun) yang melakukan pendataan ketat kepada para pemudik dari zona merah. “Kesadaran warga untuk melaporkan kepada RT RW jika ada tetangganya yang baru pulang mudik dari zona merah juga bertambah baik. Sangat membantu penanganan penyebaran wabah ini, terutama langkah pencegahan dengan penerapan isolasi mandiri,” jelasnya.
Isolasi mandiri para pemudik ini, menurut Harun dalam waktu dekat juga akan disusul dengan pelaksanaan rapid test bagi OPD yang berada di desa-desa. Kabupaten Sukabumi sendiri masih menunggu bantuan lanjut alat rapid test dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tahap awal baru 275 alat rapid yang dikirim dan sebagian besar sudah digunakan oleh gugus tugas Sukabumi.