SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 50 personel potensi SAR dilatih Teknik Pertolongan di Air atau yang lebih dikenal dengan nama Water Rescue oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta, Kamis (12/3/2020) di Stasiun Lapang Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (SLK FPIK-IPB) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Maksimalkan Operasi SAR Laut, Basarnas Beri Bantuan Perahu untuk Nelayan Sukabumi
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Hendra Sudirman menjelaskan, peserta terdiri dari unsur TNI, Polri, lembaga pemerintah, swasta, serta organisasi masyarakat.
"Kita, Basarnas memiliki tanggung jawab untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang berada di wilayah kerja masing-masing," ujar Hendra saat membuka pelatihan.
Lebih lanjut, Hendra menjelaskan, pelatihan dilaksanakan sebagai amanat dan program pemerintah untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dalam pencarian dan pertolongan.
BACA JUGA: Perahu Jukung Bantuan Basarnas Ditempatkan di Palabuhanratu dan Ujung Genteng
Pelatihan dilaksanakan di Palabuhanratu karena melihat tingkat kejadian dan letak geografis wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta yang memiliki garis pantai, laut dan sungai yang sering digunakan kegiatan wisata maupun aktivitas masyarakat, sehingga memiliki risiko kecelakaan yang sangat tinggi.
"Peserta diberikan pelatihan bagaimana menghentikan pendarahan, menangani luka terbuka, patah tulang dan henti napas serta henti jantung. Itu teknik yang paling penting dalam penanganan," ujarnya.
"Selain itu pengenalan peralatan air sampai teknik pertolongan di air. Lebih banyak lagi, menolong orang tidak harus kontak body. Intinya peserta dibekali segala hal pertolongan saat terjadi insiden yang membahayakan manusia. Itu untuk individual skill," jelas Hendra.
BACA JUGA: Soal Aksi Mogok Lifeguard, Koordinator Pos Basarnas Sukabumi: Perannya Sangat Penting
Selain individual skill, sambung Hendra, para peserta juga diajarkan skill group yang berisi bagaimana menyamakan persepsi antara Basarnas dan potensi yang ada di lapangan nanti. Menurutnya dengan latihan bersama, saat dilapangan tidak akan terjadi kekakuan antar potensi SAR.
"Yang pasti saya ingin peserta ini serius, karena untuk bekal pengetahuan, ketrampilan, serta pembentukan sikap mental para peserta. Sehingga setelah menyelesaikan program pelatihan ini, para peserta nantinya akan memiliki sikap mental sebagai potensi SAR di bidang kemanusiaan, kemudian keterampilan dalam menangani keceakaan di air. Baik itu kecelakaan kapal maupun kondisi membahayakan manusia," pungkasnya.