SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut 47 kecamatan se-Kabupaten Sukabumi rawan bencana. Karenanya, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Ia juga meminta seluruh jajaran OPD, termasuk camat lebih responsif.
BACA JUGA: Hujan Seharian Sukabumi Selatan Dikepung Banjir dan Longsor, BPBD Catat 18 Titik Bencana
Hal itu menyusul rangkaian peristiwa bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi, Minggu (16/2/2020) kemarin.
"Ketika mendengar bencana itu, semua responsif. Walaupun status jalannya provinsi, namun tetap berada di wilayah, tidak bisa membiarkan persoalan hal itu. Kondisi hari ini semua daerah harus siaga bencana. Karena memang zona merah ini, terutama jalur Geopark, memang perlu dicermati melihat sudut kemiringan pegunungannya," kata Marwan usai memimpin rapat dinas di Setda Kabupaten Sukabumi, Senin (17/2/2020).
BACA JUGA: Material Longsor di Cipeucang Ciemas Sukabumi Mulai Dibersihkan
Marwan juga meminta semua unsur terkait seperti camat serta OPD terkait mampu merespon cepat ketika terjadi bencana. Selain itu, Marwan juga menyoroti papan penunjuk arah jalur wisata yang saat ini belum ada. Marwan juga berharap instansi terkait lebih bersinergi dengan awak media. Menurutnya, sinergi tersebut akan sangat membantu ketika terjadi persoalan di lapangan, seperti halnya kejadian longsor yang mengakibatkan wisatawan terisolir.
"Itu padahal masih ada jalan alternatif, tidak usah mati gara-gara Cipeucang, di Loji longsor tidak bisa pulang. Padahal masih ada jalan ke Puncak Aher. Jalan bagus bisa keluar di jalan Paldua. Nanti dari situ sesuai keinginan mau lewat Lengkong maupun Bagbagan. Kita sudah pelajari. Koordinasi perangkat daerah dengan media harusnya berjalan baik. Ini mah sulit. Kecuali mereka juga tidak tahu sama sekali, karena sarare (pada tidur)," ujarnya.
BACA JUGA: Ciemas Sukabumi Dikepung Longsor, Wisatawan Geopark Terisolir
Oleh karena itu, sambung Marwan, persoalan-persoalan tersebut akan dicermati lebih lanjut agar perangkat daerah bisa lebih nyambung saat menyampaikan informasi kaitan bencana.
"Kalau sudah optimal masih belum bisa melaksanalan pekerjaan, kan kita bisa mengerti. Tapi ini digawean encan tapi ngomong sulit (belum dikerjakan sudah bilang sulit), itu yang saya tidak bisa paham. Kalau soal kebencanaan, sebetulnya yang bertanggungjawab tentang kebencanaan itu Pak Sekda, tapi lagi-lagi kembali pada kebijakan," sambungnya.
BACA JUGA: Tebing Longsor di Cipeucang Ciemas Sukabumi, Akses Jalan Lumpuh Tertutup Banjir
Marwan mengaku sedang mengupayakan upaya penghijauan kembali agar peristiwa serupa tak terulang di kemudian hari. Baik bencana longsor, banjir, hingga pergerakan tanah.
"Ke depan kita mau kerjasama dengan dandim 0622 dan 0607 untuk menanam benih rumput penahan geseran tanah, ditambah penghijauan-penghijauan yang sudah lakukan hari ini, pada posisi daerah yang betul-betul kita hijaukan," tandasnya.