Hadapi Bonus Demografi, Pemkot Sukabumi Launching Sekolah Siaga Kependudukan

Kamis 12 Desember 2019, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melaunching dan sosialisasikan sekolah siaga kependudukan (SSK), di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi. Sekolah siaga kependudukan ini dalam rangka mengantisipasi bonus demografi, karena tantangan ke depan jauh lebih rumit dibandingkan saat ini.

Pada momen tersebut, Fahmi menekankan pentingnya pengetahuan kependudukan dalam menghadapi bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2030 nanti.

"Indonesia masuk bonus demografi yang diprediksi pada 2030. Di mana usia produktif 15 hingga 64 tahun lebih banyak dibandingkan usia non produktif," ujar Fahmi usai launching SSK tinggkat Kota Sukabumi, Kamis (12/12/2019).

BACA JUGA: Maksimalkan Potensi Ekonomi Digital , Pemkot Sukabumi Gaet Gojek dan GoPay

Meskipun masih lama sekitar 11 tahun lagi, kata Fahmi akan tetapi jika tidak diantisipasi sekarang akan berdampak pada masalah sosial, ekonomi kemasyarakatan yang luar biasa.

"Bonus demografi bukan hanya jumlah usia produktif naik, tapi masalah pekerjaan. Bila kesediaan lapangan kerja lebih sedikit dibanding jumlah penduduk akan jadi masalah dan berdampak pada kesejahteraan," paparnya.

Misalnya lanjut Fahmi kalau orang banyak tidak bekerja dan tidak sejahtera mengarah pada kriminalitas, dan ini harus diantisipasi. "Terlebih di era revolusi industri 4.0, beberapa ke tahun ke depan pelayanan publik di pemerintah tidak menggunakan manusia, karena robotic government sehingga luar biasa tantangan ke depan," jelasnya.

Dalam rangka menghadapi hal itu, sambung dia lahir SSK agar diintegrasikan pembelajaranya di sekolah dan bukan hanya akademik tetapi berhubungan dengan kependudukan, keluarga termasuk kapan menikah.

Menurut Fahmi, ada tagline dalam konteks SSK. Pertama saya sadar atau i aware terkait mengenai lerkembangan jumlah penduduk dunia termasuk Sukabumi. Luas kota 48,02 km dengan jumlah penduduk 323 ribu penduduk sangat padat.

''Kami berharap SSK membuat kita menjadi sadar dengan pertumbuhan penduduk. Di mana makin banyak penduduk berpengaruh pada permukiman dan terkait sanitasi yang harus disiapkan Kedua I care atau saya peduli, meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada kesejahteraan kalau ingin keluarga atur usia pernikahan dan atur kelahiran."

Terakhir ketiga i do atau apa yang saya lakukan, yakni aksi nyata perubahan pola hidup rencanakan masa depan. Pemkot ungkap Fahmi, berharap dengan pencanangan ini menyadarkan kepada warga dan pelajar pentingnya dampak kependudukan dan bisa disampaikan kepda yang lain pentingnya isu kependudukan.

"Sehingga bonus demografi bisa berdampak positif pada kemajuan bangsa," tandasnya.

BACA JUGA: Jawaban Pemkot Sukabumi Soal Biaya Sewa Pasar Pelita yang Kemahalan

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2KBP3APM) Kota Sukabumi Nuraeni Komarudin menambahkan, pada saat ini Indonesia memasuki fenomena kependudukan bonus demografi.

"Di mana jumlah penduduk usia produktif usia 15 usia 64 tahun proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan kelompok non usia produktif yaitu 0-14 tahun dan di atas usia 65 tahun," ungkapnya.

Oleh karena itu, harus disiapkan generasi berkualitas agar tenaga kerja mampu membawa keberkahan bukan malah bencana bagi negera.

BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Ajak Pengusaha Pengadaan Barang dan Jasa Kolaborasi Dalam Pembangunan

Memasuki era bonus demografi dengan pendidikan kependudukan kepada generasi muda terutama siswa di sekolah agar menyadari melimpah tenaga kerja akan mendorong mereka tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus berkualitas yang memiliki pemahaman serta sikap berperilaku wawasan kependudukan.

"Pemerintah melalui sekolah siaga kependudukan, adalah sekolah mengiintegrasikan pendidikan kependudukan dan KB ke dalam mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran," terangnya.

Di dalamnya ada pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik membentuk generasi keluarga berencana agar memahami isu kependudukan integrasi ke dalam pelajaran.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik31 Januari 2025, 20:00 WIB

Prestasi Baru Lagu APT Rose BLACKPINK-Bruno Mars, Tembus 1 Miliar Pemutaran di Spotify

Lagu Rose BLACKPINK yang dinyanyikan bersama dengan Bruno Mars, yaitu APT kembali menorehkan prestasi baru. Kali ini lagu tersebut berhasil mencapai 1 miliar kali di Spotify.
Prestasi Baru Lagu APT Rose BLACKPINK-Bruno Mars, Tembus 1 Miliar Pemutaran di Spotify (Sumber : Youtube | Rose)
Sukabumi31 Januari 2025, 19:50 WIB

Pipa Bocor di Cidahu Tuntas Diperbaiki Perumdam TJM Sukabumi, Layanan Air Normal Lagi

Kebocoran pipa terjadi akibat tekanan air yang besar serta kondisi jaringan pipa di lokasi tersebut.
Ilustrasi keran air.  (Sumber Foto: Freepik)
Sukabumi31 Januari 2025, 19:46 WIB

Harapan Penyintas dan PR Pemerintah dalam Penanganan Pascabencana Sukabumi

Bencana besar yang melanda Kabupaten Sukabumi pada 14 Desember 2024 lalu masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah.
Kondisi di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana banjir bandang luapan sungai Cikaso. (Sumber Foto: SU/Ragil Gilang)
Life31 Januari 2025, 19:37 WIB

Quiet Luxury vs. Flexing: Gaya Hidup Mana yang Lebih Berpengaruh di Indonesia?

Antara kesederhanaan yang elegan dan pamer kekayaan, gaya hidup mana yang lebih berpengaruh? Quiet luxury vs. flexing, tren yang mencerminkan nilai dan status sosial di era digital.
Quiet luxury atau flexing? Gaya hidupmu mencerminkan siapa dirimu. Pilih konsumsi cerdas atau pamer kemewahan? Simak tren yang mendominasi Indonesia! (Sumber : freepik)
Inspirasi31 Januari 2025, 19:37 WIB

Noah's Barbershop Hadir di Kota Sukabumi, Suguhkan Pelayanan Eksklusif untuk Pengunjung

Noah's Barbershop atau tempat untuk mencukur rambut hadir di Kota Sukabumi, tepatnya di Jalan Suryakencana, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, saat menjajal pangkas rambut di Noah Barbershop yang berlokasi di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cikole | Foto : Asep Awaludin
Life31 Januari 2025, 19:00 WIB

Kramat Sumur Tujuh Banten: Dipercaya Berkhasiat dan Konon Sering Didatangi Pejabat

Selain memiliki nilai mistis, Sumur Tujuh juga merupakan situs sejarah yang penting. Tempat ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para wali dan ulama pada masa lalu.
Sumur Tujuh merupakan salah satu situs sejarah dan budaya yang menarik di Banten. (Sumber : Instagram/@funtasticserang).
Sukabumi31 Januari 2025, 18:47 WIB

Pohon Tumbang Timpa Rumah di Sagaranten, Penghuni Tengah Salat Alhamdulillah Selamat

Angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (31/1/2025) siang, mengakibatkan sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah warga di Kampung Hegarmanah
Pohon tumbang timpa rumah di Sagaranten Sukabumi | Foto : P2BK Sagaranten
Life31 Januari 2025, 18:39 WIB

Fenomena Generasi Sandwich: Tantangan Keuangan Anak Muda di Tengah Beban Keluarga

Generasi sandwich terjebak dalam tekanan finansial, menopang orang tua dan anak sekaligus. Bagaimana mereka bisa keluar dari siklus ini? Simak solusi dan strategi perencanaan keuangan yang tepat!
Terhimpit dua generasi? Generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam finansial dan mental. Yuk, cari tahu cara mengelola keuangan agar masa depan lebih stabil! (Sumber : freepik)
Produk31 Januari 2025, 18:19 WIB

Mulai 1 Februari 2025 LPG 3 Kg Sudah Tak Ada Di Warung, Pemerintah Stop Jual ke Pengecer

Hal ini ditegaskan Wakil Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Yuliot Tanjung, soal kebijakan terbaru penataan subsidi energi tepat sasaran.
Pembelian LPG 3 Kg pakai KTP | Foto: Ist
Sukabumi31 Januari 2025, 18:11 WIB

Beruntung Tak Tergilas, Pemotor Masuk Kolong Truk Usai Kecelakaan di Jalur Lingsel Sukabumi

Viral video seorang pria masuk kolong mobil truk dan hampir tergilas usai terlibat kecelakaan beredar di media perpesanan whatsapp.
Tangkapan layar sseorang pemotor masuk kolong truk, meski tidak tergilas di Jalur Lingkar Sukabumi | Foto : Istimewa