SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi akan mengusulkan ke pemerintah pusat untuk mengubah status hutan produksi di Kecamatan Waluran menjadi kawasan konservasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, yaitu hulu sungai ciletuh.
Hal ini disampaikan, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Sukabumi Rasyad Muharra saat berkunjung ke kantor redaksi sukabumiupdate.com beberapa waktu lalu. “Ini kami usulkan karena memang kita dapat dukungan dari pemerintah pusat untuk melakukan banyak hal untuk mempertahankan kelestarian alam dan budaya di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu (GCP).”
BACA JUGA: Sumber Air Kering, Warga Turun ke Sungai Ciletuh Sukabumi
Sungai Ciletuh menjadi penyokong utama pertunjukan eksotismen alam di kawasan GCP khususnya di wilayah Kecamatan Ciemas dan Waluran. Ada sejumlah curug (air terjun) eksotis yang mengandalkan aliran sungai Ciletuh.
“Ada curug puncak jeruk, curug awang, curug tengah dan curug puncak manik dari aliran sungai ciletuh yang ujung bermuara di kawasna pantai palangpang, Teluk Ciletuh,” lanjut Rasyad.
BACA JUGA: Sumur Mulai Kering, Warga Ambil Air dari Sungai Ciletuh Sukabumi
Dengan menjadikan kawasan hulu sungai ciletuh menjadi kawasan konservasi maka suplai air bisa terjaga. Selain menjadi sumber aliran air terjun eksotik, sungai ciletuh juga harus terjaga airnya dari kontaminasi kandungan berbahaya karena digunakan sebagai sumber air bagi masyarakat di banyak desa yang dilintasinya, terutama saat musim kemarau.
BACA JUGA: Objek Wisata Perawan Curug Puncak Jeruk Waluran
“Karena statusnya hutan produksi kita khawatir hulu sungai ciletuh ini sulit dijaga kelestariannya, selain itu sering terjadi tambang illegal oleh oknum warga yang menggunakan zat kimia berbahaya yang mengancam air sungai ciletuh,” lanjut dia.
Usulan DLH ini muncul setelah pemerintah pusat melalui Kemenko Maritim Luhut Binsar Panjaitan berjanji akan membantu pemerintah daerah menjaga kelestarian kawasan taman bumi ciletuh palabuhanratu. “Akan kita usulkan bersama sejumlah kawasna hulu sungai lainnya, karena ini juga menyangkut kebutuhan warga agar air bersih,” pungkas Rasyad.