SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPRD Kabupaten sementara, Yudha Sukmagara didampingi anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Hera Iskandar menyambangi SD Negeri 4 Cisande, Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Senin (23/9/2019).
Yudha mengaku kunjungannya itu mendadak, lantaran mendapatkan laporan dari masyarakat, sejumlah rumah dan sekolah akan terdampak pembangunan rel kereta api double track yang akan dilaksanakan pada 2020 mendatang.
"Kehadiran kami di sini untuk menyerap informasi serta berkomunikasi, apa-apa saja yang dipersiapkan apabila sekolah ini terdampak dari pembangunan double track," katanya kepada sukabumiupdate.com, Senin (23/9/2019).
BACA JUGA: Raker Gabungan Fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi Soal KUA PPAS Diundur, Ini Alasannya!
Ia berharap apalagi sekolah-sekolah terkena dampak pembangunan double track harus segera direlokasi. Tidak menunggu double track dibangun tetapi relokasinya harus dipersiapkan dari sekarang, karena tidak ada aturannya sekolah harus terhenti atau libur.
"Jangan sampai sekolahan diliburkan karena ada pemindahan. Jadi sebelum ini dibongkar harus ada rencana bagaimana antisipasi bagimana aktivitas sekolah ini tidak terhenti. Apakah sekolah ini dimarger dengan sekolahan yang lain, atau kita push pembangunan sekolah barunya, supaya pada saat pembangunan anak-anak ini bisa pindah untuk bisa terus melaksanakan pendidikan," paparnya.
Kemudian ada masyarakat yang terdampak, sambung Yudha mereka pun ingin dipindahkan ke tempat yang layak. "Kami berharap masyarakat yang terdampak ini tidak hanya mendapatkan uang kadeduh kemudian hilang. Makanya saya minta kepada pak camat agar memikirkan sebuah perencanaan masyarakat yang berkesinambungan," jelasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Gerindra Hera Iskandar mengaku, sebelumnya ia berinisiatif untuk datang ke sekolah-sekolah, yang terdampak pembangunan rek kereta api double track. Hal ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap dunia pendidikan yang ada di Kabupaten Sukabumi.
"Alhamdulillah hari ini, saya bersama Ketua DPRD bisa langsung datang dan mendengar apa saja aspirasi dari pihak sekolah, serta masyarakat yang terdampak pembangunan double track," tuturnya.
Termasuk SD Negeri 4 Cisande itu, sambung Hera tempat ia mengenyam ilmu. Bahkan ayahnya merupakan pendiri dari sekolahan tersebut.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Sukabumi Bentuk 8 Fraksi, Ini Susunannya!
"Intinya kami akan mendukung dunia pendidikan, karena dari dunia pendidikan lah lahir generasi-generasi bangsa yang cerdas. Selain dari sini kami akan melanjutkan ke sekolah lain di Cibadak yang terdampak pembangunan double track," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Cicantayan, Sendi Apriadi menambahkan, warga yang terdampak pembangunan double track ada sebanyak 195 bidang, dengan total 16, 250 hektare. di Kecamatan Cicantayan empat desa yaitu Desa Lembursawah, Cijalingan, Cimahi, dan Desa Cisande.
"Sekolah yang terdampak, teridentifikasi ada empat, formalnya ada satu ini SD Negeri Cisande 4, Paud dan TK, kemudian satu pesantren. Masjid ada dua, tapi itu pun tapi agak jauh hanya halaman saja yang kena," tukasnya.