SUKABUMIUDPATE.com - Linmas (Perlindungan Masyarakat) bisa diartikan sebagai satuan keamanan yang paling dekat dengan masyarakat. Dulu, sebutan lainnya adalah Hansip. Berubah nama sejak Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono membubarkan organisasi Hansip pada tahun 2014 lalu.
BACA JUGA: Pengamanan Pemilu 2019, Kabupaten Sukabumi Kekurangan 2.700 Linmas
Peran Linmas yang kepalang dekat dengan masyarakat seringkali membantu tugas TNI-Polri dalam menjaga keamanan, serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya. Dan seringkali, anggota Linmas diisi oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut, bukan anak-anak muda.
Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Cikembar, Dading mengatakan Linmas adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan di tiap-tiap wilayah, hingga masuk perkampungan.
"Para Linmas lebih tahu kondisi yang ada di wilayahnya dan setia dalam menjalankan tugas sampai tingkat RT," kata Dading kepada sukabumupdate.com, Kamis (11/7/2019).
BACA JUGA: Gagahnya Linmas Wanita Desa Citamiang Sukabumi, Siap Turun Tangan Jaga Keamanan Daerah
Agar peran dan fungsi Linmas tetap sesuai tupoksi, Dading mengharapkan masyarakat lebih menghargai profesi tersebut, dengan tidak menggunakan jasa Linmas diluar tupoksinya. Pihaknya tak akan segan menegur masyarakat yang mempekerjakan Linmas secara berlebihan diluar tupoksi.
Petugas linmas selama ini paling sering dipanggil untuk pengamanan acara pernikahan warga. "Tapi sering tidak hanya tugas pengamanan, warga malah minta linmas ikut cuci piring, beresin tenda atau peralatan kawinan bahkan jaga parkiran, ini yang disebut tidak sesuai profesi Linmas.
"Tujuannya, agar lebih menghormati profesi Linmas. Kedepannya Linmas harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan ketimbang ormas-ormas. Linmas akan lebih diutamakan ketimbang yang lain," tandas Dading.