SUKABUMIUPDATE.com - Sampah juga menjadi persoalan serius di Kota Sukabumi. Banyak lokasi yang dijadikan tempat sampah liar oleh warga karena kurangnya keberadaan tempat penampungan sementara (TPS).
Salah satu yang mudah ditemui, di pinggir Jalan Otto Iskandardinata, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, masuk Kelurahan Nangeleng, tak jauh dari simpang tipar. Disana ada tumpukan sampah yang menggunung, yang pasti menganggu pandangan dan kenyamanan siapapun yang melintas.
BACA JUGA: Polemik Sampah Liar di Cikareo, Pemkot dan Pemkab Sukabumi Bingung?
Sampahnya didominasi kantong plastik dan sampah rumah tangga ini menumpuk hingga meluber ke badan jalan. Warga sekitar lokasi, Asep Saefurohim (31 tahun) mengakui lokasi tersebut dulunya ada tempat sampah namun dibongkar oleh pemilik lahan.
“Makanya warga masih buang sampah disana, dulu tuh ada tempat sampahnya. Katanya lahan mau dibangun, makanya tempat sampahnya dibongkar, warga disini tidak punya pilihan tidak ada tempat sampah terdekat, banyak juga yang lewat maen lempar sampah aja kesana,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (10/7/2019).
BACA JUGA: Sampah Liar di Cikareo, Nasib Wilayah Perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi
Menurut Asep sampah sering diangkut oleh petugas kebersihan yang melintas menggunakan truk atau gerobak sampah, namun karena tidak terlalu sering jadi tumpukannya banyak. “Inikan dekat pasar, sampahnya banyak,” pungkasnya.
Dihubungi melalui pesan whatsapp, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, melalui Bidang Pelayanan Kebersihan menjelaskan sampah di lokasi tersebut tiap hari diangkut.
BACA JUGA: Trotoar Jadi Tempat Sampah di Sukakarya Kota Sukabumi
“Sebetulnya Jalur otista armada kita angkut pagi-pagi sekitar jam 06.00 jadi Kalo sekitar jam 07.00 atau kesiangnya ada sampah lagi berarti ya warga udah buang lagi ke situ. Untuk jadwal buang sampah itu kan kita sesuai Perda Kota Sukabumi no 17 jam 18.00-jam 06.00," jelas jelas Arlan Paranti, Kepala Seksi Bidang Pelayanan kebersihan kepada sukabumiupdate.com.
Arlan menambahkan masalah sampah bukan hanya urusan DLH, khususnya bidang pelayanan kebersihan) atau pemda Kota Sukabumi tetapi butuh peran serta masyarakat untuk menjaga lingkungan. “Kami hanya bisa memfasilitasi sarana dan prasarana nya saja," pungkasnya.