SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, berupaya mencari solusi terkait dengan permasalahan sampah yang kerap menumpuk di Pesisir Pantai Palabuhanratu. Salah satunya dengan penataan Muara Sungai Cimandiri.
BACA JUGA: 1,25 Ton Sampah Diangkut dari Sungai Cipalabuhan
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Sukabumi, Rasyad Muhara mengatakan konsep penataan Muara Cimandiri mengacu pada keterpaduan.
"Yaitu dengan konsep Waterfront Development atau konsep pengembangan daerah tepian air, baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau," katanya.
Menurut Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam Pedoman Kota Pesisir (2006) mengemukakan, bahwa Kota Pesisir atau waterfront city merupakan suatu kawasan yang terletak berbatasan dengan air dan menghadap ke laut, sungai, danau dan sejenisnya.
"Beberapa kota di Indonesia yang menerapkan konsep Waterfront City dengan berbagai tema pengembangan diantara, Jakarta, Manado, Makasar, Banjarmasin, Surabaya, Palembang. Sedangkan di kota luar negeri, diantaranya Canary Wharf-London, Port Grimoud-Prancis, San Antonio-Texas, Positano dan Amalfi-Italia, Tepian Sungai Seina-Paris," ucapnya.
BACA JUGA: DLH: Butuh Waktu Tiga Bulan Bersihkan Sampah di Pantai Loji Sukabumi
Selain itu, kata Rasyad Waterfront Development dilakukan dengan mempertimbangkan keterpaduan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial wilayah serta tidak bertentangan dengan regulasi atau perundangan yang berlaku.
"Secara substansi penataan Muara Cimandiri mengacu pada visi dan misi Kabupaten Sukabumi dan SDS-SEA ICM (framework ICM) dengan melibatkan para pemangku kepentingan (Stakeholders) terkait," paparnya.
Dengan demikian, perlu ditetapkan tema besar dalam penataan Muara Cimandiri. "Mau dikembangkan seperti apa ke depannya? Tentunya harus specific, measurable, achievable, reliable, time frame (SMART)," jelasnya.
Dalam prakteknya, lanjut Rasyad langkah awal perlu dilakukan kajian atau studi kelayakan (feasibility study), berikut desain detil (DED)-nya.
"Penataan Muara Cimandiri dapat mengadopsi pendekatan dalam pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (Penta Helix), yaitu kolaborasi antara pemerintah baik pusat, provinsi, dan kabupaten. Selain itu akademisi, swasta, masyarakat dan media massa," imbuhnya.
"Semoga rencana ini menjadi agenda semua pihak, karena bila semua tidak bergerak akan sulit untuk mewujudkannya. Ini juga untuk Kabupaten Sukabumi Lebih Baik," tandasnya.