SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Agus Mulyadi meminta Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) agar merencanakan lebih baik lagi soal pekerjaan jalan kabupaten, khususnya di Ruas jalan Benda Duren Gede sepanjang 900 meter.
BACA JUGA: Dinas PU Kabupaten Sukabumi Jelaskan Soal Perkerasan Jalan di Ruas Benda
"Jalan Benteng Duren Gede itu menurut saya kontruksi jalannya harus dicor beton, karena kondisi alam di sana ada drainase.Kalau hanya menggunakan hotmix akan membuang-buang anggaran," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (22/6/2019).
Agus mengaku, sebelumnya mendapat informasi terkait warga Benteng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug mendatangi kantor kecamatan untuk mempertanyakan soal pengerjaan jalan yang dilaksanakan oleh Dinas PU. Pasalnya jalan sepanjang 900 meter itu hanya sebagian dicor beton dan sebagian lagi dihotmix. Sedangkan warga ingin jalan itu seluruhnya dicor.
"Kalau memang anggaran belum cukup, laksanakan dengan cor beton yang bisa dilakukan hari ini. Kami tidak menyarankan dilakukan dengan hotmix karena akan terbuang mohon menjadi perhatian," singkatnya.
Sebelumnya Perwakilan Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Dudy telah menjelaskan, jalan Benda Bojong Gede itu belum bisa semuanya dicor beton, karena keterbatasan anggaran.
BACA JUGA: Sempat Viral di Medsos Jalan Rusak di Cikembar Mulai Diperbaiki
Dody menerangkan, bahwa pelaksanaannya saat ini sedang berlangsung, jenis pekerjaan yaitu perkerasan jalan dengan beton sepanjang 900 meter dan menghabiskan biaya sebesar 1.429.226.904.94. Sumber dananya sendiri dari Dana Alokasi Kusus (DAK) APBD Kabupaten Sukabumi tahun 2019 dan terpampang di papan proyek.
"Dari panjang jalan 900 meter itu, Jalan Duren Gede yang akan dibeton hanya 125 meter dan sisanya 775 meter menggunakan hotmix, karena keterbatasan anggaran kita. Jadi yang terpenting 900 itu mulus dulu," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata Dody warga juga meminta biaya hotmix dialihkan ke beton. Namun hal itu tidak bisa dilakukan. Pasalnya itu bantuan DAK dan sudah online serta terpantau di pusat.
"Alhamdulillah, akhirnya masyarakat dapat menerima setelah dijelaskan. Insya Allah kalau ingin dibeton kita ajukan kembali," pungkasnya.