SUKABUMIUPDATE.com - Menghadapi musim kemarau, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat meminta semua jajarannya untuk mewaspadai tanaman padi petani gagal panen.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Serahkan Bantuan 30 Unit Traktor Tangan untuk Poktan
Menurut Ajat, saat ini kondisi tanaman padi yang ada di Kabupaten Sukabumi sekitar 52 ribu hektar lahan yang masih ditanami padi oleh petani. Rata rata usia tanaman padi ada yang satu bulan, dua bulan, hingga tiga bulan, namun paling banyak sudah memasuki usia dua bulan tanam atau menjelang panen.
"Bulan Juli kita sudah masuk panen raya, itu rata-rata di Kabupaten Sukabumi, saat ini ada 860 hektar lahan sawah yang sudah masuk area kekeringan, 34 Ha sudah mau hampir berat, namun belum masuk kategori puso ya, kalau tidak ada siraman air atau hujan kemungkinan terjadi puso," ujar Ajat usai halal bihalal dan rapat koordinasi pangan menjelang musim kemarau di Aula Hotel Cleopatra Palabuhanratu, Selasa (18/6/2019).
Untuk itu, agar padi yang sudah ditanam penatani tidak mengalami gagal panen, kata Ajat, pihaknya meminta agar petugas Dinas Pertanian di lapangan bisa memaksimalkan sumber-sumber air dengan mengoptimalkan pompa air.
"Apabila air di sungai menyusut, kami sudah perintahkan untuk melakukan penyiraman dengan jeda waktu atau Hilir Giring," jelasnya.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Tetapkan 20 Ribu Hektar LP2B
Masih kata Ajat, adapun bagi para petani yang sudah mengasuransikan lahan sawahnya melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) meminta para petani tidak perlu khawatir, karena jika lahan sawah mengalami gagal panen, maka bisa mengajukan klaim asuransi.
"Program (AUTP) ini banyak manfaat bisa diperoleh petani. Dengan mendaftarkan lahan sawahnya dalam program AUTP. Kita akan kawal yang sudah masuk asuransi sampai dengan selesai, apabila tanaman padi gagal untuk di panen maka asuransi itu keluar," pungkasnya.