SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami meninjau lokasi bencana pergeseran tanah atau tanah retak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/04/2019).
Bencana yang terjadi pada Selasa (23/4/2019) lalu itu mengakibatkan 69 rumah rusak dan 40 rumah terancam. Pemkab Sukabumi langsung bergerak cepat, salah satunya dengan mendirikan dapur umum untuk melayani 354 jiwa dari 110 kepala keluarga yang mengungsi akibat bencana tersebut.
BACA JUGA: Pengungsi Bencana Pergerakan Tanah Nyalindung Mulai Sakit
"Sejak kejadian,Pak Bupati langsung memerintahkan kami untuk melakukan penanganan. Kami mengevakuasi korban, melakukan pendataan, penyiapan lahan evakuasi dan lahan pengungsi, pembuatan dapur umum, posko pengungsi dan pos penanggulangan bencana, juga pos kesehatan," jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman.
Ditemui di lokasi, Marwan Hamami turut menyerahkan bantuan peralatan berupa cangkul, garpu, roda sorong dan pipa untuk warga. Kemudian yang lebih penting, Marwan mengaku sudah meminta Tim Geologi untuk mencermati penyebab bencana tersebut.
BACA JUGA: Tak Hanya Rumah, Pergerakan Tanah Nyalindung Juga Rusak Pemakaman
"Yang jelas kontur tanah yang kita lihat hari ini saja, kebanyakan tanahnya turun. Kemudian yang harus kita cermati adalah sumber persoalan dari tempat ini, terutama mata air dan aliran air di bawah tanah yang tidak terlihat. Pokoknya secepatnya kita mengkondisikan mereka, baik secara ruang atau tempat lain," ujar Marwan.
Orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi itu menegaskan, ketika lokasi tersebut ditetapkan sebagai zona merah berdasarkan hasil kajian dari Tim Geologi, maka setiap warga harus siap direlokasi demi keamanan dan keselamatan. Ia juga meminta warga siaga dan saling berkomunikasi sebagai langkah awal antisipasi bencana.
BACA JUGA: Iyos Pastikan Kebutuhan Pengungsi Bencana Pergerakan Tanah Nyalindung Tertangani
"Tidak semua memang lokasi di Kabupaten Sukabumi zona merah, namun ada beberapa bagian zona waspada. Terutama kami meminta masyarakat untuk tidak membikin rumah di lereng. Kemudian selanjutnya lakukan penanaman pohon yang ikatannya kuat," pungkas Marwan.