SUKABUMIUPDATE.com - Sekitar 30 pedagang pasar pelita mulai memindahkan barang dagangannya ke lokasi penampungan pasar sementara di eks-terminal Sudirman, Kota Sukabumi, Jumat (11/1/2019). Pemindahan dilakukan sejak pukul 15.30 WIB.
Barang dagangan berupa kayu-kayu diangkut menggunakan mobil truk milik Satpol-PP Kota Sukabumi.
Ratusan lapak di tempat ini masih terlihat kosong, padahal lapak di tempat ini dapat menampung kurang lebih 500 pedagang.
Anton Hilman, seorang pedagang buah-buahan menjelaskan, proses relokasi berjalan alot dikarenakan banyak pertimbangan-pertimbangan dari para pedagang, yang akhirnya enggan untuk pindah ke tempat penampungan.
“Alasannya banyak, salah satunya belum ada fasilitas angkot atau kendaraan umum yang melintas ke sini, ditambah lagi yang belanja juga bilangnya gak mau pada ke sini karena terlalu jauh,” ungkap Anton kepada wartawan, Jumat (11/1/2019).
Setelah berjalannya proses diskusi dengan pengembang dan juga pemerintah, akhirnya kata Anton ada sekira 400 pedagang yang setuju untuk direlokasi ke tempat ini. “Kita mau pindah ke sini karena sudah ada kesepakatan bersama antara kami (pedagang - red) dengan pengembang dan pemerintah,” ujarnya.
Ia menilai, dari segi fasilitas dan lokasi, sebenarnya strategis dan juga lebih nyaman dan bersih dibandingkan dengan di sekitaran pasar pelita dulu, cuman yang masih dikhawatirkan oleh para pedagang adalah, apakah dagangan mereka akan laku seperti ketika mereka berdagang di pasar pelita.
“Ya kita lihat saja nanti, mudah-mudahan lancar lah,” pungkasnya.
Imas (40 tahun), seorang pedagang sayuran mengaku pasrah jika memang ia harus meninggalkan lapak dagangannya yang sudah ia gunakan bertahun-tahun tersebut.
“Ya mau gimana lagi atuh? Kita harus nurut maunya pemerintah. Saya juga padahal mah sudah banyak langgangan di sini. Enggak tahu nanti kalau di sana (terminal lama Sukabumi - red),” keluhnya.
BACA JUGA: Tidak Jadi Usai Pilpres, Pemkot Sukabumi Bongkar Lapak Pedagang Pasar Pelita
Dengan adanya relokasi tersebut, tambah Imas lebih memilih untuk berdagang menggunalan gerobak dorong daripada berjualan di terminal lama Sukabumi.
“Saya mah mending pake gerobak aja keliling. Punya gerobak juga di rumah buat dagang sayur mah ada,” tegasnya.
Di samping itu, Hasan (32 tahun), pedagang rempah-rempah itu juga ikut pasrah. Meski ia bisa melanjutkan untuk berdagang di tempat relokasi, namun Hasan lebih memilih untuk rehat sejenak dan tidak berdagang.
“Nanti saya sama istri pikir-pikir dulu. Soalnya enggak mudah atuh pindah jualan teh. Saya sudah punya pelanggan di sini,” pungkasnya.