SUKABUMIUPDATE.com – Setiap orang tentu mempunyai cita-cita dan asa, meskipun dengan keterbatan fisik yang kurang sempurna. Seperti seorang penyandang disabilitas tuna daksa, Wina Juliana (15 tahun) siswi SMP kelas ll SLB PGRI Cisaat, yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter spesialis jantung.
Alasan anak berkebutuhan khusus warga kampung Bayangkara Kampung Kutapasir RT 02/10, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi ingin menjadi seorang dokter karena keinginanya menolong orang lain.
Di sekolahnya Wina termasuk anak yang cerdas, setiap kali guru menerangkan materi pelajar dengan cepat Wina memahami. Wina juga dikenal periang dan aktif ketika di rumah, semua materi pelajaran akan diulangnya kembali. Wina sejatinya terlahir kembar, namun kembaranya meninggal karena bocor jantung. Wina pun lahir premature, 6 bulan. Kini Wina masih menjalani pijat tradisional oleh guru tunanetra di SLB.
"Anak saya semangatnya luar biasa, makanya saya sering memberinya motivasi agar lebih semangat lagi,” ujar Ita Rosita (42 tahun) ibu Wina saat menghadiri Hari Disabilitas Internasional (HDI) tingkat Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cidahu, Kamis (20/12/2018).
Wina pernah bertanya pada Ita, tentang keinginannya untuk sekolah di sekolahan umum. Bahkan Wina berkeinginan untuk melanjutkan sekolahnya hingga kuliah dan menjadi seorang dokter spesialis jantung. "Mah bisa ga saya seperti mereka sekolah di sekolah umum,”lirih Ita menirukan pertanyaan Wina kepadanya.
Dengan keadaan Wina seperti itu, Ita mengaku ikhlas dan menerimanya, karena ia menilai Wina anugrah yang diberikan kepadanya. Meskipun berkeinginan anaknya seperti pada umumnya. "Jujur saja, pengen seperti anak pada umumnya, namun karena keadaannya Wina seperti ini, ya menerima, sabar dan ikhlas, mungkin di balik ini, Allah punya rencana yang belum kita ketahui," terang Ita.
Di acara Hari Disabilitas Internasional, Wina dengan penuh semangat membawakan sebuah puisi dengan judul “AKU ABK”. Dia tampil dihadapan Asda I bidang Kesra, Kabid Rehsos, Dinas Sosial serta para undangan lainnya.
BACA JUGA: Tak Diundang HDI, Panti Aura Welas Asih Palabuhanratu Sebut ODGJ Juga Disabilitas
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial(Kabid Rehsos) Kabupaten Sukabumi, Deni Hendrawan mengatakan 130 orang siswa SLB se Kabupaten Sukabumi terlibat mengikuti peringatan HDI tingkat Kabupaten Sukabumi.
“Alhamdulilah anak-anak begitu antusias karena sesuai dengan tema "Kabupaten Sukabumi Inklusi dan Ramah Disabilitas. Walaupun mungkin lokasi kita sangat terbatas di ruangan tapi anak-anak begitu senang,” tandasnya.