SUKABUMIUPDATE.com - Kota Sukabumi ingin menjadi kota yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Hal tersebut ditunjukan dengan membangun sarana yang memudahkan aktivitas disabilitas, diantaranya menurunkan ketinggian trotoar serta melengkapinya dengan garis kuning atau guiding block yang merupakan pemandu jalan bagi para penyandang tuna netra.
"Kami terus memperkuat perhatian terhadap disabilitas, salah satunya infrastruktur yang sudah kami persiapkan. Kita turunkan ketinggiannya termasuk memasang guiding block (garis kuning) untuk membantu penyandang disabilitas," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN), di Gedung Juang, Kota Sukabumi, Kamis (13/12/2018).
Selain sarana, sejumlah penyandang disabilitas juga diberi bantuan alat bantu. Dalam hal ini, BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi berpartisipasi membantu disabilitas melalui program Organization Social Responsibility (OSR) dengan menyerahkan 30 pasang tongkat ketiak dan 30 unit alat bantu dengar.
"Program OSR BPJS Kesehatan adalah tanggungjawab sosial dan bentuk komitmen kami untuk mendukung peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan masyarakat,” ujar Kepala Bidang SDMU dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi, Krisnawati.
Dalam kesempatan yang sama, Pemkot mengukuhkan Pekerja Sosial (Peksos) berbasis sekolah. Peksos ini bertugas mengawasi dan mendapatkan informasi seandainya masih ada kekerasan dan bullying pada anak. Peksos merupakan tim yang beranggotakan delapan orang.
BACA JUGA: Rastrada, Program Pemkot Sukabumi untuk KPM yang Tak Terfasilitasi BPNT
"Program ini hanya ada di Kota Sukabumi, karena kita ingin melakukan terobosan dan inovasi yang dikhususkan untuk menangani permasalahan yang ada di dunia pendidikan. Ini merupakan bentuk komitmen dari pemerintah daerah dan semua kalangan yang sudah ikut membantu dalam hal pembangunan di Kota Sukabumi," katanya.