SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, BPBD dan elemen terkait di Kota Sukabumi disiagakan dalam apel siaga bencana 2018 di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Kamis (22/11/2018).
Apel dipimpin langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Apel tersebut merupakan upaya kesiapan dan kesiagaan pemerintah, TNI, Polri dan elemen lainnya dalam mengantisipasi bencana di daerah.
"Jawa Barat itu kan potensi bencananya cukup tinggi. Termasuk juga Kota Sukabumi yang punya potensi bencana. Jadi sebelum bencana itu datang, kita sudah siap siaga. Meskipun kita tidak berharap datang bencana itu," ungkap Fahmi usai memeriksa kesiapsiagaan pasukan.
BACA JUGA: Januari-September, BPBD Catat 122 Bencana Landa Kota Sukabumi
Orang nomor satu di Kota Sukabumi itu menyebut, Pemkot Sukabumi bersama jajaran Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607/Kota Sukabumi, beserta elemen lainnya bersinergi mengantisipasi manakala bencana datang melanda Kota Sukabumi.
"Di Kota Sukabumi banyak terjadi longsor. Banyak rumah-rumah warga di sekitar tebing, khususnya di Kecamatan Cikole. Mulai dari personel, peralatan dan perlengkapan, tadi kita cek, insyaallah semuanya siap. Disebut lengkap belum, tapi insyaallah memadai," kata Fahmi.
Soal status siaga bencana, Fahmi menyebut Kota Sukabumi belum menerapkan status siaga bencana dan diharapkan tidak akan pernah memasang status siaga bencana.
"Penetapan status siaga bencana itu kan berdasarkan kondisi bencana di suatu daerah. Sekarang Kota Sukabumi belum menerapkan itu dan diharapkan tidak menetapkan itu," tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan menyebut, sejak Januari 2018 tercatat ada 132 kejadian bencana. Namun sejak memasuki peralihan musim, sekitar bulan Oktober, Kota Sukabumi terjadi bencana banjir, longsor dan bencana lainnya akibat cuaca ekstrem sebanyak 13 kejadian.
BACA JUGA: BPBD Masih Menunggu Data dari BNPB soal Korban Gempa Palu Asal Sukabumi
"Di saat musim hujan, memang tujuh kecamatan di Kota Sukabumi ini memerlukan kesiapsiagaan bencana. Karena peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, kontur tanah berubah. Ada beberapa kejadian yang tidak biasanya terjadi, sekarang terjadi. Contoh di Karangtengah," kata Asep Suhendrawan.
Melalui apel tersebut, Asep berharap ada satu pola komunikasi terpadu antar elemen agar bisa dengan cepat dan tepat dalam mengantisipasi dan menangani bencana di Kota Sukabumi. Yang paling utama, kata Asep, adalah kesiapsiagaan personel.
"Jelas kita akan melakukan piket siaga secara terus-menerus di saat musim hujan. Yang kedua kita akan mengecek ulang peralatan yang ada di kita harus bisa digunakan pada saat terjadi bencana," ungkapnya.