SUKABUMIUPDATE.com - Rencana pembangunan double trek atau jalur ganda Rel Kereta Api (KA) Sukabumi - Bogor, diprediksi akan ngaret (lambat). Nyatanya, mega proyek yang digadang-gadang rampung tahun 2020 itu, baru melalui tahap pembuatan izin lingkungan.
Penyusunan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) jalur ganda KA baru selesai tahap I (Bogor-Cicurug). Sedangkan tahap II (Cicurug-Sukabumi) baru saja dimulai, dan tahap III (Sukabumi- Cianjur) sedang dipersiapankan.
Hal tersebut diungkapkan, Kabag Sapras Setda Kabupaten Sukabumi Eki Radiana. Ia menungkapkan, kemungkinan proses pembangunan tidak akan selesai pada tahun 2020 mendatang. Masih banyak prosedur yang masih harus ditempuh.
"Salah satunya, pembuatan Amdal. Kemudian sosialisasi kepada warga, relokasi warga terdampak, dan pembangunan yang bertahap. Kemungkinan akan sedikit terlambat karena pembuatan dokumen Amdal pun membutuhkan waktu lima bulan," ujar Eki kepada sukabumiupdate.com, disela-sela acara konsultasi publik penyusunan dokumen Amdal jalur ganda KA antara Cicurug-Sukabumi di Aula Kecamatan Cibadak, Rabu (29/8/2018).
Eki yang hadir mewakili Pemkab Sukabumi ini menambahkan, upaya relokasi warga yang menempati lahan milik PT KAI menjadi salah satu kendala yang perlu disikapi serius oleh semua stakeholder. Serta perlu pemberitahuan terlebih dulu kepada warga, sebelum melakukan relokasi. Agar berjalan kondusif.
"Walaupun mendapatkan ganti rugi atau uang ke rohiman, akan tetapi tetap saja harus ada sosialisasi. Nanti penilaian ganti rugi itu dilakukan oleh tim," jelasnya.
Menurutnya, pembangunan jalur ganda KA merupakan langkah tepat untuk menjawab kemacetan yang kerap terjadi di Sukabumi. Dampaknya pun akan merambat kepada aspek sosial dan peningkatan ekonomi masyarakat Sukabumi.
BACA JUGA: Dokumen Amdal Proyek Double Trek Sukabumi-Bogor Dikonsultasikan ke Warga
"Warga pasti terbantu setelah terealisasinya jalur kereta. Contohnya menekan biaya cost pengiriman barang. Karena bisa melalui kereta," katanya.
Ditempat yang sama, Staff Balai Teknik Perkerataapian Provinsi Jawa Barat, Maulana menjelaskan, pihaknya hanya membahas dokumen lingkungan tanpa tahu kapan akan mulai dibangun mega proyek tersebut.
"Pembanguannnya itu belum pasti, kita pun masih menunggu intruksi dari Pemerintah pusat. Ini hanya baru persiapan saja," ujar Maulana.
Kendati demikian, kata Maulana, masyarakat sangat mendukung dengan mega proyek bernilai triliyunan itu yang sudah masuk Proyek Strategi Nasional. Katanya, sekarang pihaknya menampung semua aspirasi dari warga terdampak.
"Diperkirakan, akhir bulan Desember baru ada keputusan kapan peroyek jalur ganda KA Sukabumi-Bogor," tukasnya.