SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengaku telah menolak investasi dua perusahaan besar asal Taiwan dan Korea. Ia menegaskan, Pemkab Sukabumi menutup 'keran' investasi padat karya, terutama yang hanya menyerap tenaga kerja wanita.
"Ada dua perusahaan besar dari Taiwan dan Korea, saya tolak padahal investasinya gede dan dia butuh pekerja hampir 60 ribu perempuan," ujar Bupati Marwan disela kegiatannya di Kecamatan Ciemas, Jumat (20/4/2018).
BACA JUGA: Ajak Mahasiswa Ikuti Rapat Dinas, Bupati Sukabumi : Ulah Gogorowokan di Luar!
Kendati demikian, Marwan tidak menyebutkan lebih rinci perusahan apa yang Ia tolak. Ia hanya meyakinkan bahwa investor adalah perusahaan besar.
Pemkab Sukabumi berupaya meminimalisir masalah ketimpangan penyerapan tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan. Bukan berarti tidak 'welcome' terhadap investor.
"Kami akan mencari ruang yang lain untuk memberikan ruang pekerjaan kepada kaum perempuan. Tidak diposisi buruh pabrik," tutur Marwan.
"Saya minta, silahkan anda datang ke Sukabumi. Saya welcome terhadap investasi selama investasi itu padat modal dan mempekerjakan kaum laki-laki," tambahnya.
Selain tidak terjadi ketimpangan, Marwan ingin kaum perempuan di Kabupaten Sukabumi menguasai penyerapan kerja yang lebih baik. Bukan hanya buruh pabrik, tapi posisi-posisi penting yang disesuaikan dengan keilmuan diatas jenjang sarjana.
BACA JUGA: Bupati Sukabumi Ancam Tutup Akses Jalan Pabrik Aqua
"Untuk perempuan silakan saja. Tapi perempuan yang mempunyai keterampilan skill yang memungkinkan. Tidak di posisi pembantu, tidak diposisi buruh yang level pendidikannya hanya di SMA. Tapi perempuan yang punya keilmuan diatas S1, itu yang kami kejar," tuturnya.
Disinggung soal sorotan mahasiswa terkait ketimpangan penyerapan tenaga kerja, Marwan mengaku belum bisa berbuat banyak. "Saya hanya melanjutkan kebijakan pemerintah sebelumnya," tuturnya.