SUKABUMIUPDATE.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi menyoroti kinerja tata kelola keuangan pemerintah daerah.
Dari catatan FITRA Sukabumi, sejak tahun 2009-2014, PD Waluya selalu mengalami kerugian, total kerugian mencapai 8,912 miliar. Artinya perusahaan ini tidak sehat karena penyertaan modal Pemerintah Kota Sukabumi kepada PD Waluya sampai tahun 2016 sebesar 7,5 milyar dikelola oleh PD Waluya dengan keuntungan 0%.
BACA JUGA: FITRA Sebut Rugi Hingga 8,9 Miliar, Pemkot Sukabumi dan PD Waluya Tak Profesional Kelola Uang Rakyat
Menanggapi hal itu, Asisten Daerah (Asda) 2, Deden Solehudin, mengungkapkan PD Waluya itu sedang dalam masa transisi. Ia mengakui sebelumnya terjadi hal yang kurang bagus tapi terus diperbaiki bahkan sekarang direkturnya pun sudah diganti.
Menurutnya, kondisi PD Waluya saat ini sudah pulih walaupun pergerakan perusahaan lambat.
"Harus dilihat dulu di BPKAD itu yang tahu percis masukannya disitu, saya tidak masuk keranah pemasukan itu," ujar Deden kepada sukabumiupdate.com usai Capacity Building BUMD, di salah hotel Kota Sulabumi, Selasa (10/4/2018).
BACA JUGA: APBD Kabupaten Sukabumi, Fitra: Pendapatan Besar, Belanja Menciut!
Deden menuturkan, transisi direktur PD Waluya merubah sistem operasional perusahaan tersebut. Kini PD Waluya tidak hanya memproduksi obat saja. Deden menuturkan PD Waluya akan mengembangkan usaha atau potensi yang lain, tapi itu pun harus dianalisis terlebih dulu.
"Sehingga tidak hanya mengadalkan satu sumber itu, tapi juga sumber yang lain," tukas Deden.