Harga Sayur Anjlok, Petani Sukasari Merugi di Masa Pandemi

Senin 30 Agustus 2021, 02:00 WIB
Nuriya Ariyanti, mahasiswa Universitas Nusa Putra bicara soal dampak pandemi bagi masyarakat Desa Sukasari.

Nuriya Ariyanti, mahasiswa Universitas Nusa Putra bicara soal dampak pandemi bagi masyarakat Desa Sukasari.

Kondisi negara Indonesia ini, begitu banyak permasalahan sosial yang melanda, diantaranya adalah kemiskinan akibat pandemi. Ini merupakan masalah sosial yang harus dihadapi dan terencana, jika tidak diperhatikan dan ditangani secara terencana maka dapat berpengaruh negatif terhadap kehidupan masyarakat, seperti di kampung-kampung ataupun di pedesaan, baik di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Potensi ekonomi desa menjadi sangat penting pada saat ini. Memberikan perhatian besar pada pertumbuhan ekonomi desa merupakan salah satu Langkah awal dalam upaya meningkatkan kualitas ekonomi seluruh pelosok negeri. Memajukan perekonomian desa adalah tugas yang sangat penting. Hal ini karena penduduk Indonesia mayoritas adalah masyarakat pedesaan. Ekonomi masyarakat desa ditopang oleh beberapa sektor pendapatan, seperti sektor pertanian, sektor peternakan, sektor industri kreatif, sector perikanan, dan sector pariwisata.

Desa Sukasari memiliki potensi sumber daya alam salah satunya yaitu petani. Masyarakat Desa Sukasari Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi sebagian besar bermata pencaharian petani atau dalam bidang bercocok tanam. Pertanian Desa Sukasari memiliki peran dan potensi penting dalam andil terhadap perekonomian masyarakat. Komoditas yang paling dominan adalah padi, jagung, sayur mayur seperti tomat, timun, kacang panjang, buncis, kacang merah, dan lain sebagainya. 

Komoditas yang paling dominan adalah padi sawah, hal ini mengingat sebagian besar lahan yang ada di Desa Sukasari ini ditanami oleh tanaman padi sekitar 70 persen.  Pengolahan lahan sebagian sudah menggunakan mesin traktor, jarang sekali masyarakat yang menggunakan alat bantu hewan seperti sapi ataupun kerbau. Pemasaran untuk hasil padi dilakukan kepada tengkulak atau ada yang mengambil barang dari hasil panen. Berbeda dengan sayur mayur biasanya hasil panen langsung diantar ke penjual yang berada di pasar tradisional Cisaat. Kendala dalam pertanian secara umum yaitu cuaca, hama dan penyakit, persaingan bisnis karena adanya barang impor.  Harga produksi dan harga jual tidak seimbang sehingga kebanyakan petani mengalami kerugian.

photoKondisi pandemi yang membuat petani sayur di Desa Sukasari alami kerugian. - (Pixabay)</span

“Sekarang harga sayuran turun, tomat yang harga normalnya Rp 10.000 kini menjadi Rp 8.000 per kilogramnya, harga cabai rawit juga harga awalnya Rp 50.000 per kilogramnya kini menjadi Rp 20.000, lalu harga sawi juga menjadi murah Rp 1.500 dari harga Rp 5.000, dan buncis Rp 7.000,” kata Ade, Minggu (15/8/21).

Menurutnya, penyebab anjloknya harga sayuran dikarenakan kondisi ekonomi yang sedang terpuruk, sehingga daya beli masyarakat turun setelah munculnya wabah virus covid-19 ini. “Karena kondisi yang seperti ini dan bikin stress petani juga gara-gara mikirin harga, dan juga cuaca, lebih baik diam di rumah,” ujarnya.

Hal ini juga memicu karena adanya virus corona, risiko terpapar virus corona di sektor pertanian tidak bisa diabaikan. Bagaimanapun juga, petani adalah salah satu profesi yang sering mengalami ketidakpastian, baik dari alam, seperti cuaca, maupun dari realisasi pasar. 

Krisis pandemi covid-19 menambah sumber ketidakpastian di kalangan pelaku perekonomian termasuk petani. Selain itu ketenangan dan kepastiaan di kalangan petani akan membantu ketahanan fisik dan mental petani menghadapi pandemi covid-19. Selain itu juga petani adalah populasi relative orang tua dibandingkan dengan populasi pekerja umum, misalnya umurnya berada rata-rata di kisaran pra-lansia dan lansia, sekitar 45 - 60 an tahun. Sehingga mereka merupakan kelompok yang rentan dan berisiko jika terpapar virus covid-19.

Baca Juga :

Kesimpulan

Desa Sukasari merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki potensi unggul di sektor pertanian dan perkebunan, yang dapat dijadikan kekuatan atau pun kemampuan dalam membangun desa dan mensejahterakan masyarakat untuk menjadi desa yang sejahtera. 

Pertanian di Desa ini, memiliki peranan yang penting dalam andil terhadap perekonomian masyarakatnya. Komoditas yang ditanam oleh masyarakat di Desa Sukasari yaitu sawah, dan jagung. Kendala dalam pertanian secara umum yaitu cuaca, hama, dan penyakit, serta persaingan bisnis. 

Selain pertanian Desa Sukasari juga memiliki potensi pada bidang perkebunan, beberapa potensi perkebunan yang ada di Desa Sukasari antara lain: Tomat, Timun, Sawi, Cabai rawit,  kacang Panjang, kacang merah, buncis, kol dan lain sebagainya. Kendala dalam perkebunan secara umum yaitu persaingan bisnis. Untuk menunjang hal tersebut Adapun bentuk strategi pengembangan pertanian dan perkebunan yang dapat diterapkan pada Desa Sukasari yaitu pemberdayaan kelembagaan serta organisasi petani dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, dan menambah nilai jual suatu produk dengan cara pengolahan pangan menjadi lebih inovatif. 

Penulis artikel: Nuriya Ariyanti Mahasiswa Universitas Nusa Putra 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)