Disdik Kabupaten Sukabumi Rancang Simulasi Sekolah Tatap Muka, Ini Syaratnya!

Rabu 07 Oktober 2020, 06:37 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi tengah menyiapkan sejumlah sekolah untuk melakukan simulasi belajar tatap muka. Program ini akan dimulai jelang semester ganjil tahun ajaran saat ini.

Hal itu diungkapkan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Mohammad Solihin. Disdik saat ini tengah melakukan proses verifikasi pemetaan sekolah di wilayah untuk zona kuning dan hijau.

"Insya allah kita akan mengadakan beberapa sekolah simulasi. Kita tidak diam sekarang sudah sampai pada verifikasi, mana mana yang sudah landai dan mana yang sudah orange dan segala macamnya karena regulasi menggelar tatap muka minimal zona kuning," ujarnya Rabu (7/10/2020).

Dijelaskan Solihin, sekolah simulasi aka menjawab tuntutan orang tua di Kabupaten Sukabumi yang memaksa ingin sekolah tatap muka digelar. Disdik akan mengupdate kembali kepada para kepala sekolah untuk mengumpulkan orang tua siswa untuk sosialisasi simulasi.

BACA JUGA: Satgas: 13 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Zona Hijau, Bisa Belajar Tatap Muka?

"Kita akan menawarkan kembali ke para orang tua siswa konsep simulasi ini. Karena dari data surat izin orang tua untuk sekolah tatap muka masih redah. Ada yang dari 400 orang tua siswa, hanya 40 orang yang mengijinkan anaknya ikut sekolah tatap muka. Kita maping kembali dari hasil itu, berapa yang menginjikan, berapa yang tetap berlanjut belajar daring," jelasnya.

Disdik juga masih menggali informasi apakah rute anak-anak menuju sekolah bisa bebas dari potensi penyebaran covid-19. Karena pada dasarkan sesuai aturan saat anak-anak di sekolah relatif terjaga protokol kesehatannya dimana untuk SD dan SMP simulasi tatap muka hanya diikuti 8 siswa, untuk TK, Paud hanya 5 siswa. 

“Kita juga ingin tahu jaminan diperjalanan anak ke sekolah. Misalkan harus naik angkot jarak 1,5 kilometer, jangan nanti terpaparnya di sana terbawa ke sekolah, bisa jadi kluster baru,” sambungnya.

Menurut M. Solihin pembelajaran sstem online di Kabupaten Sukabumi sudah lebih baik karena adanya sejumlah intervensi kebijakan. Siswa yang tinggal di wilayah dengan jaringan bagus dan memiliki HP dan kuota, tentunya berjalan sesuai harapan.

BACA JUGA: Sekolah Belum Tatap Muka, Pjs Bupati Sukabumi Ingatkan Soal Zonasi

 "Tetapi bagi yang tidak seperti itu atau Blank Spot ya kita lakukan guru kunjung di kelompok kelompok tertentu. Ini sudah berjalan sebetulnya. Kita akan mengupayakan sekarang bagaimana mempush bantuan kuota untuk yang daring agar lebih maksimal,” terangnya.

"Bahkan kita kemarin sudah melakukan cek ricek ke sekolah sekolah ada yang sudah masuk dan SMP kami sudah upaya dengan CSR disini membagi kartu perdana yang ada isinya 10 GB," tandasnya.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa