Bukan SMA Sederajat, Direktur RLI Sukabumi Sebut Pendidikan Dasar Paling Butuh Tatap Muka

Senin 24 Agustus 2020, 04:26 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Efek pagebluk Covid-19, pemerintah menyebut ada beberapa potensi dampak negatif akibat belajar online atau sekolah online yang berkepanjangan. Mulai dari ancaman putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran hingga kekerasan pada anak.

Sementara di sisi lain angka kasus Covid-19 masih tinggi. Bahkan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat pada 18 Agustus 2020 lalu mencatat ada 42 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan yang meninggal akibat Covid-19.

Direktur Research and Literacy Indonesia (RLI), Mulyawan Safwandy Nugraha menilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diurai terlebih dulu sebelum memutuskan sekolah tatap muka akan kembali dibuka atau tidak.

BACA JUGA: Detail Persiapan Pembelajaran Tatap Muka SMP, SD, TK, dan PAUD di Kota Sukabumi

"Pertama saya mengapresiasi proses percepatan regulasi. Karena kalau pemerintah pasti harus ada regulasinya. Tidak ada regulasi berarti melanggar aturan. Ada opsi sebetulnya. Opsi dari sekolah tatap muka itu, ada yang boleh untuk dilaksanakan, dan kalau tidak sepakat silahkan untuk tidak dilaksanakan," kata Mulyawan dalam acara Tamu Mang Koko di sukabumiupdate.com, Sabtu (22/8/2020).

"Artinya sudah fleksibel. Tinggal sebenarnya yang jadi persoalan adalah nasib orang-orang yang ada di ruang lingkup pendidikan. Di situ ada guru, siswa, ada sekolah, apalagi kalau berbicara soal sekolah swasta. Nah, kenapa ini harus saya sebutkan, karena efek ekonomi dari pendidikan kan ada," ujarnya.

Kendati demikian, sambungnya, persoalan akan semakin rumit bila orang tidak aware kepada Covid-19 yang hari ini angkanya masih tinggi.

BACA JUGA: Sederet Prosedur Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Sukabumi

"Aware itu artinya kita masih engeuh, bahwa Covid-19 itu masih ada, malah makin tinggi. Orang tuh harus paham bahwa Covid-19 ini bukan masalah kecil, meskipun enggak kelihatan. Protokol kesehatan kadang-kadang dilanggar. Dalam konteks pendidikan, harus dilihat secara menyeluruh," imbuhnya.

"Kembali ke pertanyaan tadi, apakah sudah tepat membuka kembali sekolah tatap muka? Di sini harus dilihat apakah provinsi yang berkembang itu lebih cepat atau tidak. Kasus tanggal 18 kemarin, di kementerian pun terjadi positif Covid-19, ini ternyata luar biasa dampaknya," kata Mulyawan.

Ia kembali menyebutkan, yang terkena dampak lebih besar akibat pandemi Covid-19 ini adalah pendidikan paling rendah atau dasar mulai dari PAUD hingga SD.

BACA JUGA: Tamu Mang Koko - Kapan Pemda Berani Buka Sekolah Tatap Muka?

"Kenapa? Karena sentuhan tatap muka jauh lebih kuat ketimbang online. Beda dengan tingkat menengah ke atas. Apalagi kuliah. Sekolah tatap muka ini untuk jenjang PAUD dan SD itu sebenarnya tidak bisa ditolak. Sentuhan kasih sayang seorang guru, tidak bisa digantikan dengan online," katanya.

"Pendidikan tatap muka ini lebih dekat dengan pendidikan dasar. Paling rendah, berarti tatap mukanya paling kuat. Tetapi hari ini kan perubahannya dari atas dulu. Saya memahami mungkin ada kebijakan lain. Yang harus diperhatikan oleh kita adalah, apakah orang tua di kita sudah siap ketika anak berada di rumah dan memberikan pembelajaran," lanjutnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten