SUKABUMIUPDATE.com - Semenjak Pandemi Covid-19 menyerang Indonesia pada awal Maret lalu, berbagai aktivitas yang semula dilaksanakan secara normal, terpaksa harus ditunda atau dilakukan dengan cara berbeda dari biasanya. Salah satunya kegiatan belajar siswa yang dilakukan di rumah.
Akan tetapi, kegiatan belajar dilakukan di rumah ini membawa dampak turunnya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang diterima sekolah. Pasalnya, kendati pembelajaran dilakukan di rumah, tapi guru tetap aktif seperti biasa dengan memberikan tugas kepada siswanya dengan metode jarak jauh atau online. SPP sendiri masih berlaku untuk SMA sederajat negeri dan swasta.
BACA JUGA: Lima Poin Edaran Pemkab Sukabumi Soal Perpanjangan Masa Belajar di Rumah
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Sukabumi Asep Sukanta mengatakan, selama dilaksanakan pembelajaran di rumah cuma ada beberapa orang siswa yang sadar dengan SPP.
"Ada satu atau dua orang yang datang ke sekolah untuk membayar SPP. SPP itu kan juga hak untuk pembina, untuk ini, kan masih dibantu dari SPP. Ya terpaksa jadi tidak ada, karena kan selama di rumah anak-anak polos aja tidak ada (yang bayar SPP), tapi nanti pas masuk memang kewajiban itu ada harus dipenuhi," kata Asep Sukanta kepada sukabumiupdate.com, Kamis (9/4/2020).
BACA JUGA: Kota Sukabumi Perpanjang Masa Belajar di Rumah Hingga Waktu yang Belum Ditentukan
Menurut Asep, untuk saat ini saja ketika aktivitas pembelajaran dilakukan secara online maka guru harus membeli kuota internet. "Para guru tetap menunaikan kewajibannya dan bekerja melalui pembelajaran daring. Materi tetap disampaikan lewat itu. Aktivitas itu tetap menggunakan biaya, seperti kuota. Tapi memang ya karena situasinya seperti ini," tambah Asep.
Asep mengungkapkan, saat ini saja hak honor mengajar yang seharusnya diterima oleh para guru sebagai wali kelas dan yang lainnya pada bulan lalu itu belum. Sebab, saat itu para siswa sudah dirumahkan.
"Jadi dua bulan dengan ini. Tadinya kita untuk merekrut pembayaran SPP lewat UTS, tapi pas UTS mau dilaksanakan, diliburkan. Jadi tidak terjaring SPP-nya. Padahal pembiayaan operasional setiap hari itu ada," tukasnya.