SUKABUMIUPDATE.com - Niatan perwakilan guru honorer Kabupaten Sukabumi untuk menyampaikan sepucuk surat kepada Mendikbud RI Nadiem Makarim pada Selasa (26/11/2019) di Gedung DPR/MPR RI, gagal. Pil pahit ditelan setelah surat tak bisa langsung tersampaikan.
BACA JUGA: Begini Isi Surat Guru Honorer Kabupaten Sukabumi untuk Nadiem Makarim
Koordinator Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Sukabumi, Kris Dwi Purnomo mengaku kecewa lantaran urung bertemu Nadiem di sebuah acara yang digelar Fraksi PKS bertajuk "Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia".
"Mendikbud tidak memiliki itikad keseriusan dalam membahas derita guru di Indonesia. Kami kecewa karena Mendikbud tidak hadir dalam acara yang kami ikuti. Beliau pun tidak memberi alasan mengapa tidak hadir," ucap Kris kepada sukabumiupdate.com, Rabu (27/11/2019).
Koordintaor Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Sukabumi Kris Dwi Purnomo, saat berada di gedung DPR/MRI RI Jakarta. | Sumber Foto: Istimewa
Lanjut Kris, kehadiran Mendikbud dalam acara tersebut awalnya akan diwakilkan kepada Dirjen Dikbud. Tapi sayang, Dirjen pun kembali menugaskan bahwannya, yaitu Sekretaris Dirjen. Hingga akhirnya, surat harapan yang dibawa Kris jauh-jauh dari Sukabumi hanya bisa dititipkan ke Sekretaris Dirjen.
BACA JUGA: Surat Untuk Nadiem Makarim, Harapan Honorer Kabupaten Sukabumi di Hari Guru
"Sama halnya ketika Presiden Jokowi didemo oleh guru honorer, sampai menginap pun tidak pernah datang. Langkah selanjutnya bulan Desember kami akan hearing di DPRD Kabupaten Sukabumi untuk membahas Pansus," tambah Kris.
Diberitakan sebelumnya, surat berisi curahan hati ditulis FPHI Kabupaten Sukabumi dalam momentum Hari Guru Nasional 2019. Surat itu ditulis tangan dan ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim.