SUKABUMIUPDATE.com - Mengikuti program internship (magang) di luar negeri jadi salah satu keinginan bagi banyak mahasiswa dan fresh graduate (lulusan baru). Internship di luar negeri bagi mahasiswa bisa memberi tantangan untuk belajar banyak hal, mulai dari beradaptasi dengan perbedaan budaya, belajar mempraktekan bahasa, hingga tuntutan pekerjaan baru yang mungkin memiliki dinamika yang berbeda-beda.
BACA JUGA: Internship di KBRI Singapura, Apa Saja Persiapan Dua Mahasiswi Universitas Nusa Putra Sukabumi Ini?
Salah satu tempat yang jadi tujuan program internship di luar negeri adalah di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Di KBRI, peserta internship, umumnya akan diberi tugas melayani keperluan Warga Negara Indonesia (WNI) di negera tersebut. Tapi tentunya, magang di luar negeri tidak semudah magang di negeri sendiri. Ya, ada banyak hal yang harus disiapkan supaya kamu sukses menjalakan program internshipnya.
Nah simak nih tips-tips internship di luar negeri dari Wafa, mahasiswi Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, yang saat ini masih mengikuti program intership di KBRI Singapura, sampai tanggal 30 September 2019 nanti. Melalui aplikasi WhatsApp, Wafa menyampaikan tips-tips internship di luar negeri kepada sukabumiupdate.com berdasarkan pengalamannya saat ini.
Yang pertama menurut Wafa, jangan stres duluan, apply saja dulu dan enjoy. Stres akan membuat persiapan keberangkatan ke luar negeri akan jadi berantakan dan ketika menjalankan tugas di tempat internship tidak akan maksimal hasilnya.
"Bisa jadi yang seharusnya di bawa malah tidak, atau sebaliknya. Dan kalau stres karena tidak enjoy di tempat internship, bisa-bisa kerjaan kita banyak dikomplain nantinya" tutur Wafa.
BACA JUGA: Mantap, Wafa Mahasiswi Universitas Nusa Putra Sukabumi Internship di KBRI Singapura
Selanjutnya, kata Wafa, kalau tidak disedikan tempat tinggal, jangan cari tempat tinggal menurut informasi orang saja, peserta internship sebaiknya mencari info sendiri, lalu cek sendiri. "Saran aku pasang iklan saja di website, bisa juga di facebook, infonya akan lebih cepat, lengkap dan pilihannya banyak, kalau ada yang menarik langsung cek sendiri," ujarnya.
Yang ketiga menurut Wafa, jangan berpikir biaya hidup diluar negeri itu mahal sekali, karena nanti bisa-bisa bawa uang atau deposit uang berlebihan. Sebelum berangkat, lanjut dia, sebaiknya cari tahu tempat-tempat murah buat makan, tempat jual keperluan lainnya yang tidak bisa dibawa dari Indonesia, termasuk buat beli oleh-oleh.
"Memang biaya hidup di luar negeri kalau di konversi ke nilai rupiah, jatuhnya relatif mahal. Tapi, pengalamanku di sini tidak semahal yg aku baca di blog-blog, jadi intinya tergantung kitanya mau hemat atau tidak. Bawa uang banyak malah nanti jadi boros. Untuk cari info tempat-tempat keperluan yang harganya relatif murah, mudah, di internet juga banyak disediakan infonya." bebernya.
"Kuatkan niat buat internshipnya bukan buat gaya-gayaan saja, seperti main terus, supaya memangkas pengeluaran juga. Dan usahakan kalau mau belanja untuk sekedar keperluan sehari-hari di dekat tempat tinggal atau tempat kita internship saja, biar tidak mahal bayar ongkosnya," imbuhnya.
Kemudian kata Wafa, peserta internship juga harus mau diberi tugas dan ditempatkan dibagian manapun. Jalani jangan banyak mengeluh dan protes, karena menurutnya bisa membuat pusing staf yang memfasilitasi peserta internship kalau kita banyak mengeluh dan protes. "Dibagian manapun selalu ada pelajaran yang berharga, yang bisa diambil," ujarnya.
BACA JUGA: Cerita Lulusan Universitas Nusa Putra di Jepang; Disini Yang Tidak Mau Bersaing, Ditinggalkan!
Selanjutnya, menurut Wafa, kalau ada hal-hal yang tidak dimengerti atau ada kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan, sebaiknya selalu bertanya ke atasan atau staf yang memfasilitasi pekerjaan dan tugas-tugas kita. Hal itu, kata dia, akan lebih dihargai daripada seolah-olah tahu segala hal.
Yang terakhir, imbuh Wafa, jangan lupa selalu berkirim kabar kepada keluarga di Indonesia, karena menurut pengalamannya, keluarga selalu merasa khawatir kalau jarang berkirim kabar.
"Ya minimal dua hari sekali, selain ke keluarga aku juga suka berkirim kabar dengan dosen-dosen pembimbingku di Universitas Nusa Putra Sukabumi, dan mereka selalu memberikan suport dan masukan-masukan yang membantu program internshipku," pungkasnya.