SUKABUMIUPDATE.com - Universitas Nusa Putra (UNsP) Sukabumi terus berupa menjadi universitas yang berkualitas dan berkuantitas tinggi. Salah satu upayanya, yaitu mendapatkan ISO 9001 atau standar sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional.
Konsultan dari Point Development Consulting, Rus Rusyana menjelaskan saat ini UNsP Sukabumi, melangkah agar menjadi universitas yang bertarap internasional dan salah satu instrumen yang harus dipenuhi adalah harus tersespikasi secara internasional dengan memenuhi 23 tahapan.
"Pertama mulai dari kesiapan, kondisi eksistingnya seperti apa, kemudian harus dibuat standar operasional prosedur. Mulai dari penerimaan mahasiswa, penerimaan dosen, kemudian proses belajar mengajar semua harus terstandar dan terukur," katanya.
Kemudian setelah itu, harus terindentifikasi resiko-resiko apa yang akan dihadapi perguruan tinggi ini. Sehingga harus dipersiapkan apa yang harus dilakukan, meskipun resiko itu saat ini belum muncul.
BACA JUGA: Timbangan Digital POS PAK CAMAT Karya Mahasiswa UNsP Sukabumi
"Ditahap awal ini, semua kita persiapkan, termasuk semua resiko yang akan dihadapi. Misalnya animo mahasiswanya berkurang, apa yang bisa dilakukan," katanya.
Setelah SOP jadi, kata Rus sistemnya diaplikasikan. Seperti apa target-target setiap prodi dan unit kerja, karena harus punya target dan terukur. Bahkan akan dipantau oleh mereka.
"Jadi mereka yang menetapkan target, serta mereka yang mengukur, mengevaluasi, baru nanti didiskusikan lagi, tercapai apa tidak nanti akan disampaikan ke pak rektor," ucapnya.
Selain itu, nanti ditumbuhkan budaya di sini tidak anti kritik. Jadi siapapun boleh menyampaikan kritik. Misalnya ditemukan ada kesalahan, dan setiap orang boleh menyampaikan itu.
"Jadi nanti tidak ada lagi yang tersinggung untuk kebaikan bersama," imbuhnya.
Setelah itu terbentuk, lanjut Rus budaya organisasi, budaya perguruan tinggi juga akan lebih fleksibel, maka harus ada aktif untuk menghadapi tantangan kedepan. Pasalnya ISO itu berbicara improvement, jadi perbaikan berkelanjutannya harus ada.
"Makanya dari target pencapaian masing-masing prodi, masing-masing fakultas targetnya apa. Mulai dari wakil rektor 1,2,3 masing-masing punya target dan dievaluasi," jelasnya.
Untuk pengawasannya, tambah Rus ada dari internal atau audit internal. Mereka itu akan mengaudit silang, antar prodi maupun wakil rektor.
BACA JUGA: 10 Dosen UNsP Sukabumi Peroleh Dana Hibah Rp 200 Juta untuk Penelitian
"Misalnya mereka dari prodi teknik akan mengaudit prodi yang lain. Tujuannya agar ada cek and balance, sehingga tidak merasa benar sendiri, tapi ada yang mengingatkan di internal," bebernya.
Kemudian ada konterol eksternal dengan melakukan survey kepada pelanggan universitas, yaitu mahasiswa, orang tua mahasiswa, pengguna lulusan dan usaha.
"Kita survey bagaimana respon keberadaan UNsP ini. Hasilnya kita evaluasi lagi menjadi input," terangnya.
Lanjut Rus, patner dunia usaha, dunia kerja, dunia industri juga setiap saat diajak dilibatkan, sehingga tau kebutuhan dunia industri seperti apa. Disinilah digodong mulai dari kurikulum. Jadi prosesnya tidak instan, perlu memakan waktu hingga setahun.
BACA JUGA: Ratusan Calon Mahasiswa Baru UNsP Sukabumi Diuji Bahasa Asing
"Makanya penerapkan ISO itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, harus betul-betul ada pembiasaan, mulai dari staff, mahasiswa harus terbiasa. Salah satunya itu tadi, biasa tidak ada aturan akan dibuatkan aturan dan ketika semua sudah jalan barulah dinilai oleh badan sertifikasi yang diakui secara internasional," jelasnya.
Mereka itu nanti akan menilai bagaimana pemenuhan syarat yang 23 tadi, kalau sesuai akan diberikan rekomendasi jika sudah direkomendasi, maka setiap tahun mereka akan datang untuk survey kembali, apakah sistemnya masih jalan atau tidak.
"Oleh karena itu, bukan hanya sekedar sertifikasi ISO saja lalu selesai. Tetapi yang beratnya itu, setelah dapat sertifikat justru yang mempertahankannya itu yang sulit. Perlu adanya komitmen dari pimpinan, konsisten dengan apa yang ditetapkan, dan taat aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Targetnya tiga sampai empat bulan untuk mendapatkan sertifikat iso ini. Mudah-mudahan Oktober 2019 sudah bisa disertifikasi dan UNsP ini baru satu-satunya Universitas Sukabumi yang akan di sertifikasi ISO," tandasnya.
BACA JUGA: Universitas Nusa Putra Sukabumi Berikan Otoritas Ruangan Bagi Mahasiswanya
Sementara itu, Rektor UNsP Sukabumi, Kurniawan mengaku sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Apalagi sudah berubah bentuk menjadi universitas, tentunya harus bersiap dalam manajement harus terstandarisasi.
"Seperti yang kita harapkan UNsP menjadi kampus yang mempunyai standardisasi Internasional," kata Kurniawan.
Ia menargetkan UNsP akan mendapatkan sertifikat ISO 9001 bertarap internasional pada akhir Oktober 2019.
"Ya target Oktober sudah dijalankan, semua pelayanan, sistem akademik semua terstandarisasi. Kita akan berkomitmen didukung oleh stekholder di kampus ini. Sehingga kalau kita komitmen sertifikat ini bukan hanya sekedar sertifikat akhirnya menjadi prilaku organisasi yang baik," ungkapnya.