SUKABUMIUPDATE.com - Korban bencana pergerakan tanah atau tanah retak, warga Kampung Gunungbatu RT 02, 03 RW 09 Kedusunan Liunggunung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, sampai saat ini masih berada di tempat pengungsian, Rabu (15/5/2019).
BACA JUGA: Cerita Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi Mengawali Ramadan
Akibat bencana tersebut, berdampak juga pada proses belajar mengajar siswa PAUD dan Kelompok bermain Ibtidaul Mutaalimin. Mereka terpaksa belajar di tenda atau tempat pengungsian tepatnya di eks Pasar Nyalindung. Pasalnya bangunan sekolah rusak parah dan berada di zona merah, sehingga tidak dapat digunakan belajar.
Kepala Desa Kertaangsana Kecamatan Nyalindung, Agus Sudrajat menjelaskan selama enam hari terakhir kegiatan belajar mengajar terpaksa dipindahkan ke tempat pengungsian ini.
"Kegiatan belajar tetap berjalan walaupun dilaksanakan di tempat pengungsian, kegiatan belajar ini juga dilakukan untuk membantu therapy healing bagi anak-anak. Mereka tampak bersemangat mengikuti kegiatan belajar meski di tengah keterbatasan," ungkap Agus Sudrajat kepada sukabumiupdate.com, Rabu (15/5/2019).
BACA JUGA: Selain di Kertaangsana, Pergerakan Tanah Berpotensi di Kecamatan Cidolog
Agus menambahkan, meskipun kondisi rumah sementara yang digunakan terbilang aman bagi kergiatan belajar anak-anak. Namun ia beserta tokoh masyarakat lain berniat memindahkan kegiatan belajar mengajar ke tempat yang lebih nyaman.
"Rencananya besok kami akan pindahkan kegiatan belajar mereka ke lokasi yang lebih baik. Kemungkinan ke bangunan Pustu (Puskesmas pembantu, red) di belakang balai Desa Kertaangsana. Hal ini dilakukan agar anak-anak dan orang tua lebih merasa aman dan nyaman," pungkasnya.