SUKABUMIUPDATE.com - Belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mewacanakan akan mengundang guru dari luar negeri untuk menjadi tenaga pengajar di Indonesia.
BACA JUGA: Guru SD Dituduh Rekam Video Pria Ancam Penggal Jokowi, PGRI Kota Sukabumi Merasa Dirugikan
Hal itu menjadi polemik di media sosial dan menjadi perbincangan hangat dengan isu guru impor, sehingga mengakibatkan banyaknya spekulasi pendapat di masyarakat.
Mengenai hal itu, Ketua PGRI Kota Sukabumi, Dudung Nurullah Koswara, mengungkapkan itu terjadi karena miss komunikasi di masyarakat tentang viralnya isu guru import. Ia menilai, yang dimaksud dengan guru impor adalah mengundang guru dari luar negeri yang berprestasi untuk datang ke Indonesia.
"Guru impor itu hanya istilah jurnalis, Menteri Puan itu tidak mengatakan guru import, tapi mendatangkan guru luar negeri berprestasi untuk datang ke Indonesia. Begitupun dengan guru Indonesia yang berprestasi juga bisa ke luar negeri, ini dinamakan dengan pertukaran tenaga pendidik," ungkap Dudung kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/5/2019).
Menurut Dudung, isu guru import menjadi viral itu, karena bertepatan dengan situasi yang masih pada bulan yang sensitif dan berbau politis. "Ini kan digosipkan menjadi guru import, karena masih pada bulan yang sensitif, sehingga bau politis menjadi bagian dari komentar publik," sambungnya.
Dudung mengaku, dirinya tetap mendukung terhadap adanya perhatian khusus bagi guru honorer dalam peningkatan kesejahteraannya, serta mendukung juga adanya pertukaran tenaga pendidik dari Indonesia dan luar negeri. "Ini dalam rangka saling belajar diantara guru Indonesia dan luar negeri," tandasnya.